Orang Terkaya Jepang Ini Terkatrol IPO Alibaba

0

Orang terkaya Jepang saat ini disandang oleh Masayoshi Son, pemilik SoftBank Corp. Nilai kekayaan Son berhasil melampaui Tadashi Yanai, selaku Co Chairman Fast Retailing, setelah saham SoftBank melejit 16% sejak pekan lalu.

Berdasarkan berita yang dilansir Bloomberg Billionaires Index, Son (57 tahun), memiliki nilai kekayaan bersih mencapai US$ 16,6 miliar. Sementara, Yanai, memiliki kekayaan senilai US$ 16,2 miliar.

Orang Terkaya Jepang Ini Terkatrol IPO Alibaba
Orang-Terkaya-Jepang-Masayoshi-Son

Dan hal ini tentu bukan sebuah prestasi yang direncanakan untuk mejadi orang terkaya Jepang, keduanya memang memiliki asset di beberapa perusahaan namun keduanya juga memiliki core business yang agak mirip.

Keduanya memiliki saham di beberapa perusahaan yang menggeluti bidang internet, tak hanya itu, keduanya juga memiliki jalur bisnis yang telah lama dirintis, tak mudah memang, namun prestasi yang telah digarap sejak lama telah terbayar dengan melejitnya saham khususnya Softbank milik Mayoshi Son.

Impact Dari IPO Alibaba

Orang terkaya jepang ini terkatrol IPO Alibaba memang, pasalnya lompatan harga saham SoftBank beberapa waktu terakhir terkait pengaruh rencana Alibaba Group Holidng Ltd untuk melaksanakan IPO. IPO Alibaba ini kabarnya akan memecahkan rekor baru IPO terbesar dunia.

Dan hal itu merupakan terobosan baru negeri Cina, keberhasilan sebuah perusahaan yang dirintis oleh seorang Jack Ma yang notabene tak memiliki pendidikan bisnis membuat eropa terbelalak, dan asia, khususnya Cina tentu menjadi sentral tolok ukur untuk industri asia.

SoftBank sendiri, perusahaan yang dimiliki Masayoshi Son yang kini didapuk sebagai orang terkaya Jepang, memiliki sekitar 34% saham Alibaba. Dan perusahaan ini dipastikan akan menuai keuntungan dari pelaksanaan IPO dengan target perhimpunan dana sebesar US$ 21,9 miliar tersebut.

“Adanya rencana IPO Alibaba menyebabkan kekayaan Masayoshi Son semakin meningkat. Meski sejumlah saham internet bergerak liar, beberapa di antaranya masih memiliki valuasi yang bagus.

Meningkatnya popularitas smartphone mengindikasikan adanya kenaikan pada pendatan iklan dari perusahaan internet,” jelas Desmond Chua, strategist CMC Markets di Singapura. Dan Indonesia merupakan Negara konsumtif terbesar dan menjadi pasar terbaik untuk China.

Ralali Business Solution

Anda mungkin juga berminat

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.