Penjelasan B3 Adalah Apa, Beserta Sifat dan Contohnya
Setiap industri pasti memiliki beberapa hal yang pasti membuatnya berpikir bagaimana caranya untuk bisa membuang sisa-sisa dari produksinya. Sisa-sisa produksi ini biasa disebut dengan bahan berbahaya dan beracun atau B3. Memahami bagaimana untuk mengelolanya, memahami bagaimana cara penanganannya, itu adalah sebuah kewajiban bagi industri untuk melestarikan lingkungan sekitar.
Tapi kita tidak terlalu jauh sampai sana terlebih dahulu. Kita bahas terlebih dahulu sebenarnya apa yang dimaksud dengan B3 ini. Ternyata di dalam B3 atau bahan berbahaya dan beracun yang sering disebut dengan limbah industri ini memiliki berbagai jenis yang penanganannya harus berbeda-beda. Apa saja itu?
Contents
Penjelasan B3 Adalah dari OSHA dan Pemerintah
Kata bahan berbahaya dan beracun atau B3 yang sering digunakan kali Anda dengar ini selalu berbicara tentang zat atau limbah industri. Singkatnya saja, setiap industri pasti memiliki bahan berbahaya dan beracun yang menjadi limbah. Beracun di dalam definisi ini bisa beracun yang sangat tinggi dan berbahaya bagi makhluk hidup, ada juga yang beracun biasa saja tapi mencemari lingkungan.
Setiap industri memang wajib mengelola B3 yang mereka miliki. Bahkan pemerintah Indonesia sendiri sangat gencar mengenai pengelolaan B3.
Arti B3 bisa berbeda-beda. Ada dua definisi B3 menurut OSHA dan pemerintah yang wajib Anda ketahui.
Definisi B3 Menurut OSHA
OSHA (Occupational Safety and Health of the United State Government) mendefinisikan B3 adalah sebagai bahan yang karena sifat kimia kondisi fisiknya bisa sekali berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan dan atau pencemaran lingkungan.
Definisi B3 Menurut Pemerintah
Sedangkan B3 jika menganut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jo Peraturan Pemerintah Nomor 85 tahun 1999, mendefinisikan:
Limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3), adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
Setiap orang, organisasi, atau sektor apapun itu yang setiap kegiatannya menghasilkan limbah memerlukan pemahaman tentang bagaimana untuk mengelola limbah B3 tersebut agar tidak mencemari lingkungan.
Mungkin Anda sangat sadar akan hal tersebut, dengan Anda yang membuang sampah pada tempatnya pun itu sudah termasuk ke dalam bagaimana Anda sadar tentang penanganan B3 yang baik dan benar.
Bagi industri sendiri, memahami adanya bahaya B3 yang bisa mencemari lingkungan adalah hal yang sangat penting. Karena limbah B3 yang dihasilkan oleh industri bisa bermacam-macam jenisnya dan bisa memiliki tingkat bahaya yang tinggi bagi lingkungan dan juga makhluk hidup. Lebih jelasnya mengenai apa saja b3 yang ada di industri bisa langsung ke identifikasi b3.
Jenis-jenis Bahan Berbahaya dan Beracun atau B3
Di atas kita sudah menyinggung jika sebenarnya bahan berbahaya dan beracun atau B3 ini memiliki beberapa jenis. Beberapa jenis ini dikelompokkan karena pada dasarnya setiap jenis B3 memiliki pengelolaan yang berbeda-beda.
Berdasarkan tingkat bahaya yang diambil dari sifat kimia B3, limbah ini bisa dikelompokkan menjadi beberapa bagian.
Bahan Beracun (Toxic)
Bahan beracun atau toxic ini merupakan bahan kimia berbahaya yang diketahui memiliki efek kesehatan beracun jangka pendek atau jangka panjang. Perlu dipahami bahwa ada sampai 160 bahan beracun atau toxic dalam penjabaran apa saja yang termasuk ke dalam bahan beracun dalam beberapa hal, namun jumlah tersebut masih bisa mencakup B3 yang lain yang bersifat kimiawi.
Bahan Oksidator
Bahan oksidator adalah jenis B3 merupakan zat yang mampu menyebabkan, atau setidaknya bisa berkontribusi pada pembakaran bahan lain. Bahan oksidator memang sangat berbahaya jika salah penanganannya dan asal dibuang begitu saja.
Bahan Korosif
Bahan korosif merupakan zat kimia yang sangat beracun, bahkan untuk menghirupnya saja bisa menyebabkan sesak nafas. Bahan yang bersifat korosif jika terkena kulit saja bisa menyebabkan iritasi yang parah.
Bahan yang Reaktif Terhadap Air
Bahan yang reaktif terhadap air merupakan salah satu jenis B3 yang penanganannya harus teliti. Pasalnya, sebagai contoh alkali, bahan ini tidak bisa terkena air sedikitpun karena bisa memicu reaksi berbahaya untuk lingkungan dan makhluk hidup.
Bahan Mudah Terbakar
Bahan ini merupakan suatu zat kimia yang dapat bereaksi dengan oksigen secara mudah dan dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Tingkat bahaya dari bahan ini ditentukan oleh suhu titik bakarnya (titik nyala).
Bahan Eksplosif (Mudah Meledak)
Yang lebih berbahaya lagi dari bahan mudah terbakar adalah yang mudah meledak atau eksplosif. Bahan ini dapat berupa padatan, cairan, atau campuran keduanya yang, melalui suatu reaksi kimia, mampu menghasilkan gas dalam jumlah yang besar, meningkatkan tekanan, dan mencapai suhu tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan yang sangat serius.
Bahan Reaktif Terhadap Asam
Bahan ini dengan mudah bereaksi dengan asam, menghasilkan panas dan gas yang dapat dengan mudah terbakar, gas beracun, atau gas yang bersifat korosif dan eksplosif. Bahan-bahan ini termasuk alkali-alkali atau senyawa-senyawa alkali.
Bahan Radioaktif
Bahan ini memiliki kemampuan untuk memancarkan radiasi sinar-sinar radioaktif seperti sinar alfa, sinar beta, sinar gamma, sinar neutron, dan lain-lain. Bahaya radioaktif terutama terkait dengan efek radiasi yang ditimbulkannya. Radiasi ini, jika terpapar oleh tubuh, dapat menyebabkan efek somatik dan genetik.
Gas Bertekanan
Dan yang terakhir adalah gas bertekanan yang menjadi bahan gas yang memiliki tekanan. Kebocoran gas bertekanan bisa memicu ledakan dan juga kebakaran. Contoh yang sangat sederhana dari gas bertekanan ini adalah gas LPG yang ada di rumah Anda.
Jenis-jenis b3 ini ada simbolnya tersendiri sesuai dengan sifatnya, selengkapnya ada di simbol b3.
Beberapa Contoh B3 yang Sering Diketahui secara Umum
Apabila Anda masih belum paham beberapa jenis yang ada di atas, mungkin Anda akan paham jika Anda sudah tahu apa saja contoh dari B3 yang sering diketahui secara umum bahkan Anda bisa saja menggunakannya.
Contoh bahan B3 yang sering digunakan di kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
- Ammonia
- Asam asetat
- Asam sulfat
- Asam klorida
- Asetilena
- Formalin
- Metanol
- Natrium Hidroksida
- Gas Nitrogen
Semua B3 tersebut biasanya menjadi bahan baku beberapa produk. Seperti contohnya ammonia yang seringkali menjadi bahan baku untuk cairan pembersih lantai, pewarna rambut, dan juga cat dinding. Untuk lebih jelasnya bisa langsung saja cek di daftar barang b3.
Kesimpulan
Perlu adanya tindakan yang lebih pasti mengenai bagaimana pengelolaan B3. Dengan memahami beberapa jenis dan juga definisinya secara umum, ini bisa menyadarkan kepada Anda betapa pentingnya untuk menjaga lingkungan dan mengelola B3 dengan baik dan benar. Semuanya bisa di mulai dari diri Anda!
Ralali Business Solution