Sekolah Tatap Muka Terbatas, Jokowi Tegaskan 3 Pernyataan Penting

0

JAKARTA (14/6/2021) – Sekolah tatap muka terbatas rencananya akan segera dilakukan mulai Juli 2021, hal tersebut menimbulkan pro dan kontra. Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia menegaskan beberapa pernyataan menanggapi rencana tersebut.

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami lonjakan, namun berita mengenai rencana sekolah tatap muka yang dimulai bulan Juli 2021 sudah santer terdengar masyarakat Indonesia.

Namun, masih banyak masyarakat Indonesia yang keliru perihal rencana tersebut. Selanjutnya, Gubernur DKI Jakarta menegaskan bahwa rencana tersebut adalah Sekolah Tatap Muka Terbatas, bukan hanya Sekolah Tatap Muka.

Kemudian Presiden Jokowi menegaskan setidaknya tiga hal mengenai rencana tersebut yang akan dilaksanakan mulai Juli 2021 tersebut, antara lain:

  1. Harus mulai dicoba

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pelaksanaan sekolah tatap muka memang harus mulai dicoba di Indonesia, dengan syarat kondisi wilayah pelaksanaan rencana tersebut sudah terkendali.

“Harus mulai dicoba, Negara lain sudah melakukan Sekolah Tatap Muka, tapi harus ketat protokol kesehatan. Karena bagaimana pun pembelajaran tatap muka masih tetap diperlukan.” jelas Jokowi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (07/06/2021).

  1. Dilaksanakan dengan penuh Hati-Hati

Setelah momen libur lebaran, kasus Covid-19 mengalami lonjakan, namun ditengah lonjakan tersebut Presiden Joko Widodo merencanakan dan meminta pembelajaran tatap muka di sekolah yang akan dimulai bulan Juli 2021 agar dilakukan dengan penuh hati-hati. 

“Berdasarkan kejadian lonjakan kasus Covid-19, Presiden Joko Widodo mengarahkan pendidikan tatap muka yang nanti akan dimulai itu harus dijalankan dengan ekstra hati-hati,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

  1. Sekolah tatap muka terbatas
sekolah tatap muka terbatas

Anggapan keliru yang beredar di masyarakat mengenai sekolah tatap muka masih sering dijumpai. Untuk itu, Joko Widodo menjelaskan bahwa istilah yang tepat adalah Sekolah Tatap Muka Terbatas, bukan hanya Sekolah Tatap Muka.

“Yang selama ini kurang tepat, yang benar namanya Sekolah Tatap Muka Terbatas. Artinya apa? Satu kelas hanya diisi 25 persen, maksimal pembelajaran 2 jam dan 1 minggu hanya 2 kali,” jelas Jokowi.

Ralali.com sebagai platform wholesale marketplace terbesar dan terpercaya di Indonesia mengeluarkan produk masker Primero sebagai bentuk antisipasi mengenai rencana tersebut di bulan mendatang.

Masker primero ini merupakan masker kualitas premium yang sudah sesuai standar yang direkomendasikan oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia). 

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menghimbau bahwa dalam pelaksanaan Sekolah Tatap Muka Terbatas, semua pengajar yang memberlakukan rencana tersebut harus sudah divaksinasi.

Selanjutnya, Ralali Health Centre melalui NeoClinic hadir sebagai klinik yang memberikan layanan kesehatan seperti swab test antigen, PCR, sampai vaksinasi sebagai bentuk kesiapan Ralali.com menanggapi rencana tersebut.

NeoClinic hadir sebagai klinik yang mengintegrasikan sektor kesehatan dengan teknologi, untuk membantu mempermudah standar protokol kesehatan saat ini dengan hasil yang lebih cepat, tepat, dan akurat.

NeoClinic juga menawarkan berbagai kemudahan untuk Anda, seperti : tes Swab atau antigen melalui drive thru, dan juga melayani penyuntikan vaksin covid-19. Anda juga bisa mendapatkan promo menarik dari NeoClinic, seperti family package, corporate package, dan sebagainya. 

Sumber: Liputan6

Ralali Business Solution

Anda mungkin juga berminat

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.