Philips Ubah Strategi Lewat Perkakas Rumah dan Alat Kesehatan

Kabar dari Nevada Philadelphia lewat Chief Executive Officer Frans van Houten tentang perubahan strategi baru yang dilakukan guna mempertajam produk perusahaan meraih pasar cukup jelas, dan rencana Philips ubah strategi lewat perkakas rumah dan alat kesehatan bukan isapan jempol, karena realisasinya sudah dimulai akhir 2014.

Langkah riil yang dilakukan adalah membelah menjadi dua, yakni divisi perkakas rumah dan alat rumah tangga akan berdiri sendiri, begitu juga divisi lampu Philips yang selama ini telah kita kenal, ‘dia akan berjalan sendiri meneruskan perjalanan, sementara perkakas rumah dan alat kesehatan bisa lebih fokus,” ujar Van Houten.

Philips menggabungkan perkakas rumah dan alat kesehatan merk Philips menjadi satu operasi dengan nama Health Tech dengan biaya sekitar 15 milyar euro atau 19 juta dolar amerika.

Langkah ini diambil mengingat perusahaan pesaing yang juga menggeluti bidang yang sama yakni Siemens AG di tahun lalu menghadapi persaingan hebat lewat perubahan desain lampu menjadi LED, lebih hemat energi dibandingkan dengan jenis kampu konvensional.

Nah, kombinasi antara alat kesehatan dan perkakas rumah merk Philips seperti alat cukur, pembersih udara hingga balast merk Philips tentu dinilai CEO Philips Frans Van Houten sebagai strategi jitu di tahun mendatang untuk bisa lebih meraih target. Hal itu telah diamati sejak 2011 lalu.

“Ini adalah langkah berani,” kata Marc Hesselink, seorang analis di ABN Amro di Amsterdam. “Ini menunjukkan fokus perusahaan pada satu titik, yakni perawatan dan alat kesehatan.”

Waktu yang Tepat

“Saya menghargai besarnya keputusan yang kita ambil, tapi waktu yang tepat untuk mengambil langkah strategis berikutnya,” kata CEO dalam pernyataannya. Van Houten telah berfokus pada bisnis perusahaan lebih menguntungkan untuk bersaing dengan kompetitor seperti General Electric Co (GE) dan Siemens.

Awal tahun ini, perusahaan menjual divisi televisi DVD dan multimedia dan mengumumkan akan menciptakan perusahaan mandiri dari Lumileds dan pencahayaan otomotif. Pada tahun 2006, Philips berhasil menjual 80 persen saham dalam bisnis semikonduktor NXP kepada sekelompok perusahaan pembelian. Philips menjual sahamnya yang tersisa di tahun 2010.

Pasar untuk pencahayaan bergeser dari tuntutan dasar untuk produk sistem dan layanan yang lebih kompleks, dan memisahkan perusahaan akan memungkinkan untuk memiliki fokus dan investasi strategi lebih tajam, tutup van Houten. Dengan begitu rencana philips ubah strategi lewat perkakas rumah dan alat kesehatan memang benar dan kita nantikan perubahan tersebut di Indonesia.