PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) telah mengusulkan tentang penerapan standardisasi kapal – kapal yang beroperasi atau dibuat di Indonesia. Rudiyanto, Direktur Utama BKI, mengatakan bahwa standardisasi tersebut akan mendorong efisiensi pada industri galangan kapal sehingga akan mampu mendukung untuk program tol laut. Dia berkata “Kami akan segera membuat master list kapal yang akan beroperasi di Indonesia ataupun dibuat di Indonesia, sehingga akan ada keseragaman”.
Sebelumnya, manajemen BKI telah menemui Menteri Perhubungan dan Menteri Perdagangan. Rudiyanto mengatakan pembahasan standardisasi kapal akan memunculkan efisiensi dari sisi teknis, administratif, dan finansial. Dengan adanya standardisasi tersebut, diharapkan industri galangan kapal memiliki skema produksi yang jelas dan bisa mengurangi biaya yang tidak diperlukan.
Menurut Rudiyanto, tingginya biaya dari pembuatan kapal di Indonesia karena proses sertifikasi komponen dilakukan di hilir atau setelah kapal siap beroperasi. Agar lebih efisien, BKI mengusulkan agar proses sertifikasi di hulu. Dengan demikian, satu kali kegiatan sertifikasi bisa dilakukan terhadap ratusan, bahkan ribuan, komponen kapal. Industri galangan kapal pun akan memiliki kejelasan mengenai kualitas komponen yang digunakan.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Panggah Susanto, mengatakan standardisasi tersebut akan menarik investasi dalam industri galangan kapal. “Karena akan ada kepastian mengenai rencana pengembangan industri tersebut.”
Berkaitan dengan industri kapal, Badan Koordinasi Penanaman Modal telah mencatat ada perusahaan asal Jepang yang akan membangun galangan kapal di Indonesia tahun ini. Dalam daftar rencana investasi Oktober 2014-12 Maret 2015, disebutkan akan ada modal baru di sektor galangan kapal dengan nilai US$ 40 juta (Rp 520,6 miliar).
Sumber : Kemenperin.go.id
Ralali Business Solution
