4 Produk Industri Asli Indonesia Ini Sulit Masuk Eropa

Jika produk industri asli Indonesia ini sulit masuk eropa, lantas bagaimana dengan sebaliknya. Jika sulit masuk eropa, mengapa produk eropa mudah masuk Indonesia? Inilah pandangan untuk bisa Anda renungkan jelang perdagangan bebas 2015 nanti.

Saat perdagangan bebas muncul, kebijakan kuat tentu sebagai benteng sektor industri agar tak termakan arus perdagangan luar negeri yang bebas untuk masuk. Termasuk tenaga kerja yang sah-sah saja masuk Indonesia sebagai tenaga ahli.

Dampaknya, produk industri asli Indonesia harus bangkit dari tidur, berdiri tegak dan menyiapkan untuk berlari melewati industri negara lain yang juga telah melakukan ekspansi ke negeri eropa. Mengapa tidak.

Sayangnya, eropa menahan 4 hal terkait produk industri asli dalam negeri yang akan edar. Miris bukan, saat mereka merangsek masuk ke Asia, mereka tak memiliki hambatan bahkan diterima dengan baik. Namun sebaliknya, dengan beragam alasan produk asli Indonesia dijegal.

Catatan news.ralali.com tentang produk Indonesia yang dikecam sedikitnya ada 4 jenis, dan semua memiliki potensi besar untuk sektor industri. Berikut adalah 4 produk industri asli Indonesia yang sulit edar di eropa;

Kelapa Sawit

Alasannya tentu kampanye hitam tentang lingkungan dan kesehatan, padahal, isu tersebut digunakan untuk menjegal masuknya produk tersebut. Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan mengungkapkan, kampanye hitam yang dilakukan UE tidak dilakukan baru-baru ini saja. Sawit Indonesia mulai diserang isu tidak sedap sejak tahun 1980.

Menurut data Kementerian Perdagangan, Indonesia adalah pemasok utama kebutuhan CPO ke Eropa. Setiap tahun rata-rata ekspor CPO Indonesia ke Eropa mencapai 3,5 juta ton, sedangkan kebutuhan CPO Eropa mencapai 6,3 juta ton. Sementara Malaysia di tempat kedua dari produk industri asli Indonesia dengan nilai ekspor mencapai 1,5 juta ton.

Tuna

Sebagai runner up, Produk asli Indonesia kedua yang dihambat masuk adalah ikan tuna. Ekspor ikan tuna Indonesia ke Uni Eropa dihadang tarif bea masuk tinggi. Tingginya bea masuk disebabkan tidak ada perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Eropa. Berkisar 22% hingga 24%.

 

Tingginya tarif bea masuk ikan tuna di Uni Eropa berdampak pada daya saing produk serupa dengan negara lain. Daya saing produk ikan tuna Thailand dan Vietnam jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Hal ini disebabkan karena tarif bea masuk untuk ikan tuna yang dikenakan Uni Eropa ke Thailand dan Vietnam jauh lebih rendah dibandingkan Indonesia.

Ekspor ikan tuna ke Uni Eropa cukup besar yaitu mencapai US$ 180 juta/tahun. Sementara itu, ikan tuna juga diekspor ke Jepang per tahun mencapai US$ 170 juta, kemudian ke Amerika Serikat US$ 115 juta. Itulah sebab mengapa produk industri asli Indonesia jenis ini sulit masuk eropa

Kayu

Mulai tahun 2013, Uni Eropa menetapkan kebijakan tinggi atas kualitas dan asal muasal kayu yang diimpor dari negara lain. Uni Eropa menerapkan peraturan sejenis untuk mencegah masuknya kayu ilegal dari Indonesia mulai Maret 2013.

Uni Eropa memutuskan untuk menunda untuk menandatangani regulasi yang akan mengatur impor kayu dari Indonesia ke Uni Eropa hingga bulan Februari tahun depan. Perjanjian bernama Voluntary Partnership Agreement (VPA) ini adalah sebuah basis penting yang mengatur soal impor kayu yang masuk ke Uni Eropa

Tanpa VPA, produk kayu Indonesia tidak akan bisa memasuki pasar Eropa, seperti termuat dalam peraturan perdagangan kayu internasional Uni Eropa atau European Union Timber Regulation.

Hingga kini, Indonesia hanya menguasai sekitar 10% hingga 15% pasar produk kehutanan ke Uni Eropa, masih tertinggal dari Malaysia dan China yang menguasai 20%-25%. Berdasarkan data terakhir ekspor kayu Indonesia, negara Uni Eropa mengimpor US$ 1,2 miliar senilai kayu dan kertas dari Indonesia setiap tahunnya.

Kopi Luwak

Nasib kopi luwak asal Indonesia di Uni Eropa tidak jauh berbeda dengan produk Crude Palm Oil (CPO). Serangan kampanye hitam gencar disuarakan Uni Eropa seperti masalah kesejahteraan hewan (welfare animal) luwak/musang.

Alasannya adalah saat ini baik masyarakat Uni Eropa bahkan hingga Amerika Serikat mulai menyukai kopi luwak Indonesia. Kopi luwak dianggap kopi yang mempunyai cita rasa tersendiri dan berbeda dengan jenis kopi lainnya. Itulah mengapa negara Uni Eropa hingga Amerika Serikat  gencar melakukan kampanye hitam atas kopi luwak Indonesia.

Itulah 4 produk industri asli Indonesia yang sulit masuk pasar eropa. Bagaimana tidak, dengan dalih lingkungan, pencemaran dan lain sebagainya, bukan tidak mungkin peredaran produk ndustri  di luar negeri terabaikan dan semakin memburuk.