Halo, sahabat Ralali!
Membahas etnis Tionghoa tidak akan pernah ada habisnya. Entah dari sisi tradisi, budaya, asal muasal, sampai filosofi hidup. Menjelang hari raya Imlek yang dirayakan etnis Tionghoa setiap tahunnya tentunya membawa kesan pesan tersendiri bagi yang merayakan maupun tidak.
Apakah resolusi Anda tahun ini mengandung kata ‘sukses’ di dalamnya? Tak dipungkiri, banyak keturunan Tionghoa yang sukses secara karir dan finansial. Mungkin beberapa di antara sahabat Ralali bertanya-tanya;
“Kok orang Tionghoa banyak yang kaya-kaya, sih? Apa rahasianya?”
Nah, akhirnya pertanyaan Anda akan terjawab di halaman ini! Yuk, disimak.
-
Contents
Sukses Terdiri dari 3 Faktor; Kerja Keras, Hemat, dan Pandai Mengatur Keuangan
Apa yang ditabur, itulah yang dituai. Orang Tionghoa percaya bahwa usaha keras akan membuahkan hasil yang baik. Penghasilan yang didapatkan tidak boleh dihamburkan begitu saja, apalagi jika kita masih (atau bahkan belum) berkecukupan. Sebagai individu, kita harus hidup hemat dan pandai dalam mengatur perputaran uang agar pengeluaran dan pemasukan seimbang.
-
Kejujuran Harus Nomor 1
Well said, kejujuran harus menjadi nilai utama dalam prinsip kehidupan. Tidak boleh menipu atau mencelakakan pembeli. Atau jika Anda bekerja dengan orang lain, bekerja lah dengan jujur. Jangan pernah serakah, apalagi dengki.
-
Tidak Gengsi dengan Penampilan
Dalam kesehariannya, etnis Tionghoa sering kali memilih berpakaian secara sederhana. Tentu terkecuali untuk hari raya atau acara penting. Daripada menghabiskan uang untuk bergengsi ria memamerkan harta dengan penampilan, orang Tionghoa lebih gemar menabung dan berinvestasi. Mereka yakin bahwa kehidupan tidak akan selalu lurus, maka mereka lebih suka mempersiapkan kebutuhan di masa mendatang
-
Kehidupan adalah Roda Berputar
Jangan pernah sombong atau merasa terlena dengan apa yang telah diperoleh sekarang. Hari ini Anda disanjung, bisa jadi suatu saat nanti Anda diabaikan. Di suatu saat Anda akan berada di atas, namun akan ada masa dimana Anda harus berada di bawah, mengalami bagaimana rasanya diinjak, untuk memahami dan mensyukuri momen-momen ketika Anda berada di atas.
-
Semakin Besar Masalah, Semangat Harus Lebih Besar
Setiap orang akan mengalami masalah. Jangan pernah menjadikan masalah atau rintangan menjadi alasan untuk menyerah. Justru jadikanlah motivasi untuk memperbaiki dan membuat usaha kita lebih baik lagi.
-
Jangan Takut Mencoba, Kesempatan dan Waktu Tidak Datang 2 Kali
Rugi memang adalah musuh utama. Tapi apabila kita siasati dengan baik, bisa menjadi batu loncatan untuk menemukan jawaban yang tepat atas kegagalan kita. Jangan takut untuk terus mencoba, apalagi menyerah karena rugi satu dua kali.
Kerugian membuat kita belajar dari kesalahan.
[ Baca Juga: Apakah Sudah Terlambat Bagi Saya Untuk Membuka Usaha? #SebuahMotivasi ]
-
Hiduplah Juga Untuk Hari Esok
Sering kali kita menerapkan quotes “Seize the moment today.” dengan salah kaprah. Terkadang karena terlalu menikmati hari ini, kita sampai lupa bahwa ada hari esok. Ibaratnya, jika Anda hanya punya uang 10.000 untuk bertahan, pikirkan bagaimana cara Anda bisa hidup dengan uang 10.000 untuk hari ini dan besok.
Begitu pula penerapannya dilakukan terus menerus. Dengan cara ini, Anda tidak akan kelabakan apabila terjadi sesuatu yang buruk terhadap bisnis Anda.
-
Teruslah Berbuat Baik
Etnis Tionghoa sangat percaya dengan Karma. Karma baik ataupun buruk akan Anda dapatkan setelah perbuatan Anda. Semua perbuatan ada konsekuensinya. Jangan pernah dibutakan oleh harta atau jalan pintas yang ditawarkan orang lain. Kembali lagi ke prinsip bahwa kejujuran adalah nilai nomor 1.
Karena pada akhirnya kita tidak bisa mendapatkan semua yang kita ingini. Maka, apabila keinginan kita tidak terpenuhi, kita tidak boleh mencari harta dengan cara serakah.
So, apakah sahabat Ralali siap atau sudah menerapkan prinsip hidup etnis Tionghoa ke dalam prinsip bisnis Anda? Semoga artikel ini menginspirasi perspektif Anda!
Event menarik yang mungkin Anda minati
Ralali Business Solution
