Kolary Coffee & Kitchen

Ralali Business Story

 

Halo! Kami ingin tahu, siapa Anda dan bisnis yang Anda jalankan?

Hai, saya Darwin, pemilik Kolary Coffee & Kitchen.

Bisnis ini merupakan coffee shop dengan konsep neighbourhood coffee shop. Yang kami tawarkan disini adalah coffee shop yang menyajikan berbagai macam pilihan minuman berbahan dasar kopi serta makanan penemaninya.

Nama Kolary sendiri merupakan gabungan dari kata ‘kopi’,  dan ‘library’―yang artinya perpustakaan dalam bahasa inggris―dikarenakan berdiri pertama kalinya di gedung Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan, Jakarta Pusat pada tahun 2014.

Apa yang menginspirasi Anda dalam menciptakan Kolary Coffee & Kitchen?

Bisnis ini berawal dari saya yang merupakan satu dari orang-orang berlatar belakang hospitality industry yang memiliki ide dan cita-cita yang sama untuk menjadi enterpreneur.

Kami terinspirasi dari kebiasaan dan hobi kami yang suka hang out di coffee shop. Saya rasa ini merupakan ide yang bagus jika saya mengalokasikan uang saya untuk bisnis ini juga. Selain saya pasti enjoy karena kopi adalah hobi saya, tren juga sedang memiliki pengaruh baik di pasaran.

 

Bagaimana proses memulai dan peluncuran Kolary Coffee & Kitchen?

Pertama-tama yang dibutuhkan adalah komitmen, yang dimana hal tersebut dibutuhkan sebagai landasan karena pasti akan banyak tantangan dan halangan pada awal berjalannya bisnis.

Modal awal berkisar 600 juta sampai 800 juta rupiah. Mengingat bahwa kopi tidak hanya dinikmati oleh orang tua tapi juga young adult saat ini, membuat pasar lebih ramai dan saya pun mulai membangun konsep yang membedakan Kolary dengan coffee shop lain. Setelah terusung konsep neighbourhood coffee shop, kami pun selalu berusaha jadi lebih fleksibel dengan senantiasa menyesuaikan keinginan segmentasi pasar di lingkungan usaha.

Apa saja tantangan dalam menjalani atau mengembangkan Kolary Coffee & Kitchen?

Mencari dan menyortir kopi yang berkualitas dengan harga yang sesuai itu adalah tantangan yang sulit waktu memulai usaha.

Namun ketika berjalan, manajemen waktu adalah tantangan terbesarnya, terutama karena saya benar-benar terjun dan berkomitmen pada bisnis ini. Lain ceritanya jika menjadi pegawai yang pada umumnya saya memiliki hari libur dan benefit bagi karyawan pada umumnya.

Jika membuka bisnis sendiri, saya harus bekerja dua kali lebih banyak dan lebih keras.

 

Siapa target pasar Anda? Dan bagaimana cara Anda menarik perhatian customer Anda?

Berhubungan dengan konsep neighbourhood coffee shop, target pasar utama adalah orang-orang yang tinggal dan/atau mereka yang beraktivitas di lingkungan sekitar coffee shop kami. Sebagai contoh, untuk Kolary Coffee and Kitchen yang terletak di Kemanggisan, kami menargetkan mahasiswa/i Universitas Bina Nusantara yang tersebar di sekitar Kolary Coffee. Tentu target tersebut akan berbeda dengan Kolary Coffee yang berada di Kemang, yang lebih banyak terdapat expatriat atau pekerja kantoran.

Jadi pada intinya, target pasar kami lebih mengacu berdasarkan geografis. Lokasi menjadi penentu siapa target pasar yang akan kami sasar.

 

Bagaimana harapan dan rencana bisnis Anda?

Rencananya, kami hendak menerapkan beberapa metode dalam usaha menarik customer. Beberapa di antaranya dengan membuat variasi promosi yang mencakup makanan dan minuman, aktivitas marketing yang lebih mantap, dan mempererat koneksi dengan audiens di social media.

 

Saran atau nasihat yang ingin Anda sampaikan untuk rekan yang baru ingin atau baru saja memulai bisnis?

Persistency and consistency.

Kegigihan dan konsistensi merupakan modal utama dalam berbisnis. Anda pasti akan menghadapi banyak halangan di awal berjalannya bisnis Anda, namun jangan menyerah dan tetap tekun dan optimis dalam menjalaninya.