Seperti Ini Strategi Pengusaha Keramik Untuk Menghadapi Pelemahan Bisnis
Strategi Pengusaha Keramik Menghadapi Pelemahan Bisnis, – Para pelaku bisnis menilai bahwa industri keramik di tahun 2015 ini menghadapi beberapa tantangan yang lumayan besar yang bisa menghambat perusahaan dalam mencapai target pertumbuhan pasar keramik nasional.
Beberapa kendala tersebut di antaranya adalah melambatnya pertumbuhan pada sektor properti yang disebabkan masih tingginya suku bunga Bank Indonesia, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar AS serta mahalnya harga gas alam.
Baca Juga: Miris, Dalam Tiga Tahun 60 Pabrik Sepatu Indonesia Bangkrut
“Hambatan pencapaian target memang terasa bagi produsen keramik , tetapi itu bukanlah alasan kami merumahkan karyawan. Kami justru ingin tetap memacu pertumbuhan di tengah kondisi yang serbasulit ini,” kata Corporate Secretary PT Arwana Citramulia Tbk yaitu Rudy Sujanto.
Menurut Rudy Sujanto turunnya daya beli masyarakat merupakan kondisi yang sementara. Dengan adanya ground breaking pada akhir bulan April 2015 untuk program pembangunan sejuta rumah dan program pembangunan Infrastruktur, ia sangat yakin bahwa roda ekonomi pun akan berputar lebih cepat.
“Dengan demikian, kebutuhan keramik akan bertumbuh pada bulan-bulan mendatang,” ucapnya.
Rudy Sujanto menambahkan bahwa PT Arwana Citramulia menginginkan bahwa produk PT Arwana Citramulia ini selalu menjadi produsen keramik yang harganya terjangkau.
“Oleh karena itu, kami senantiasa melakukan rekondisi mesin produksi untuk update teknologi,” tuturnya.
Ketika melakukan upgrade, mesin-mesin yang ada di dalam pabrik sementara tidak bisa digunakan dalam beberapa waktu. Maka dari itu sebagian pekerja yang terdiri dari operator untuk sementara akan diliburkan terlebih dahulu.
Berdasarkan catatan, PT Arwana Citramulia merupakan emiten manufaktur yang sempat meraih penghargaan sebagai emiten dengan kinerja terbaik pada tahun 2014 dengan investasi pasar kurang dari Rp10 triliun oleh BEI atau Bursa Efek Indonesia.
PT Arwana Citramulia mempunyai 5 pabrik dengan jumlah karyawan sebanyak 2.000 orang. “Jadi tak benar bila ada pemberitaan bahwa kami merumahkan sekitar 50.000 orang. Berita seperti ini sangat menyesatkan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.
Penulis : Vei
Editor : Angga
Ralali Food Program
Bergabunglah dengan Ralali Food Program untuk mengembangkan bisnis horeca dan fnb Anda.