Industri Otomotif Butuhkan Pendalaman

0

Industri komponen otomotif

Industri Otomotif Butuhkan Pendalaman, hal tersebut diyakini akan berdampak positif dalam memperbaiki defisit perdagangan. Pengembangan industri dari hulu ke hilir itu akan mampu mendorong sektor otomotif untuk menggunakan bahan baku yang mampu di produksi di dalam negeri.

Warih Andah Tjahjono, Vice president Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengatakan “Menteri Perindustrian telah berpesan supaya beberapa barang penting pada industri otomotif yang selama ini masih diimpor dapat diproduksi di dalam negeri.

Warih berkata hal tersebut pada saat ditemui seusai melakukan pertemuan dengan jajaran pimpinan TMMIN dengan Saleh Husin selaku Menteri Perindustrian di Kemenperin, Jakarta.

Warih juga menuturkan, selain investasi, dibutuhkan juga pengembangan pada Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam negeri. Hal itu tentu diperlukan agar pada saatnya, industri didalam negeri dapat atau mampu menerima tingkat lokalisasi produk yang lebih tinggi.

Dia berujar “Kita harus melakukan diskusi dengan industri – industri di Indonesia, kemudian menyiapkan kerja sama dengan industri di negara lain supaya mampu dalam menguasai teknologi yang mereka punya. Hal ini lebih ke rantai pasok industri di Indonesia secara keseluruhan”.

Industri otomotif akan dapat menyerap produk – produk yang dihasilkan oleh industri di dalam negeri, seperti misalkan baja dan juga plastik, selama hal tersebut sejauh ini dapat memenuhi standar serta spesifikasi persyaratan yang diminta.

“Persyaratan menyangkut soal biji plastik untuk otomotif memang lebih tinggi, akan tetapi kalau kita mau pasti dapat memenuhinya. Hal seperti ini tentu yang perlu terus untuk didorong.

Warih menjelaskan, ekspor otomotif pada tahun 2015 ini ditargetkan akan tumbuh sekitar 10%, Toyota Group di Indonesia pada tahun 2014 telah mengekspor sebanyak 173.000 mobil utuh dari jumlah total ekspor mobil utuh secara nasional yaitu 200.000 unit.

Soerjono, Direktur Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin mengatakan, bahwa penguatan industri komponen itu terkait dengan pendalaman struktur industri.

Soerjono mengatakan “Impor pada industri komponen itu masih cukup banyak. Oleh karenanya sasaran kami ialah menurunkan itu agar dapat mengurangi defisit”.

Terkait soal ekspor, Soerjono juga meminta industri otomotif di Tanah Air untuk dapat menyediakan produk yang pas dan pasar pengganti. Hal ini terutama apabila pasar ekspor di Negara – negara Timur Tengah semakin mensyaratkan tentang standar pemenuhan efisiensi bahan bakar.

Soerjono mengatakan, salah satu alasan bahwa material lokal belum dapat masuk optimal ke industri otomotif ialah terkait soal skala pada jumlah yang tidak ekonomis untuk dapat diproduksi.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Aromatik, Olefin dan Plastik Indonesia (2014), bahwa kebutuhan plastik pada sektor otomotif sudah tembus hingga 250.000 ton. Sementara, industri plastic yang ada di dalam negeri baru mampu untuk memasok 60.000 – 70.000 ton dari jumlah total kebutuhan plastik di sektor otomotif.

Merujuk dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, bahwa penjualan mobil di Indonesia pada tahun 2013 itu sebanyak 1.229.816 unit kemudian turun menjadi 1.208.019 unit pada tahun 2014.

Sumber : Kemenperin.go.id

Ralali Food Program

Bergabunglah dengan Ralali Food Program untuk mengembangkan bisnis horeca dan fnb Anda.


Anda mungkin juga berminat

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.