Peran AI dalam Pengelolaan Marketplace untuk Brand di Indonesia
Implementasi AI untuk ecommerce di marketplace seperti Shopee dan TikTok Shop mulai menjadi kebutuhan nyata bagi banyak brand di Indonesia. Persaingan produk yang ketat, perubahan algoritma, dan kebiasaan belanja yang serba cepat membuat pengelolaan toko tidak lagi bisa mengandalkan cara manual. Jika tidak ada sistem yang rapi, mudah sekali terjadi stok berantakan, iklan boros, dan respon yang terlambat kepada pelanggan.
Ralali adalah ekosistem B2B yang berfokus membantu pelaku usaha dan brand untuk masuk dan berkembang di dunia digital. Melalui platform dan layanan yang disediakan, Ralali mendukung proses pengadaan, distribusi, hingga pengelolaan penjualan dengan pendekatan berbasis teknologi. Sebagai pemain besar di sektor B2B Indonesia, Ralali membangun jaringan antara pemasok, pelaku usaha, dan berbagai solusi digital yang mempermudah bisnis berjalan lebih efisien. Bagi brand yang ingin masuk ke industri e-commerce, Ralali membantu menyiapkan fondasi, mulai dari akses ke mitra bisnis, pemahaman kebutuhan pasar, sampai dukungan transformasi dari sistem tradisional ke sistem yang lebih terintegrasi dan digital.
Di tengah perkembangan ini, AI atau kecerdasan buatan menjadi salah satu kunci penting untuk mengelola toko brand di marketplace secara lebih cerdas. AI membantu membaca data, mengotomatisasi tugas rutin, dan memberi insight yang sulit terlihat hanya dengan mengandalkan feeling. Bagi Anda yang mengelola brand, memahami peran AI akan membantu menyusun strategi yang lebih kuat untuk penjualan di Shopee, TikTok Shop, dan marketplace lain.
AI dan Pengelolaan Katalog Produk
Katalog produk adalah “etalase” utama di marketplace. Di dalamnya ada judul, foto, deskripsi, harga, variasi, dan atribut lain yang mempengaruhi seberapa mudah produk ditemukan dan dipilih pelanggan. Tanpa pengelolaan yang teratur, katalog bisa penuh produk duplikat, informasi tidak konsisten, dan sulit dioptimalkan.
AI membantu brand menata katalog dengan lebih sistematis. Teknologi ini dapat menganalisis performa setiap produk, melihat mana yang paling sering diklik, mana yang banyak dilihat tetapi jarang dibeli, dan mana yang berpotensi naik jika dioptimasi. Dengan informasi ini, Anda dapat memutuskan produk mana yang perlu diperbaiki judulnya, diganti fotonya, atau diatur ulang kategorinya.
Optimasi judul, kata kunci, dan konten
Salah satu tantangan di ecommerce marketplace adalah bagaimana membuat produk Anda muncul di hasil pencarian yang tepat. AI dapat membantu merekomendasikan kata kunci yang relevan berdasarkan tren pencarian pengguna dan performa produk di kategori yang sama. Sistem ini tidak hanya melihat satu kata, tetapi juga kombinasi kata yang sering dipakai pembeli saat mencari barang.
Dengan dukungan AI, Anda dapat:
- Mengetahui kata kunci yang sering dipakai di kategori produk Anda.
- Membandingkan judul dan deskripsi dengan produk yang performanya lebih baik.
- Mendeteksi judul yang terlalu panjang atau justru kurang informatif.
Hasilnya, produk Anda punya peluang lebih besar muncul di halaman pencarian yang relevan, bukan tenggelam di halaman belakang.
Visual produk dan konten yang menarik
Di platform seperti TikTok Shop, visual memegang peran sangat besar. Foto dan video produk menjadi penentu pertama apakah pengguna mau berhenti scroll dan memperhatikan penawaran Anda. AI saat ini banyak dimanfaatkan untuk membantu proses pembuatan dan pemilihan konten visual.
Misalnya, AI dapat:
- Membantu memilih gambar yang paling jelas dan menarik untuk dijadikan foto utama.
- Menganalisis performa video produk, seperti durasi yang paling efektif atau momen yang paling banyak menarik perhatian.
- Menyarankan variasi konten untuk uji coba, misalnya perbandingan antara video demo produk dan video testimoni singkat.
Dengan pendekatan ini, Anda tidak hanya mengandalkan selera pribadi, tetapi juga data performa nyata dari perilaku pengguna marketplace.
AI untuk Pengelolaan Iklan dan Promosi
Iklan di marketplace seperti Shopee Ads atau promosi di TikTok Shop perlu dikelola dengan hati-hati. Tanpa strategi, iklan bisa menyedot budget tanpa memberikan hasil yang sebanding. Di sinilah AI berperan membantu mengatur penayangan iklan agar lebih efektif dan terarah.
AI membaca data dari berbagai sisi: produk mana yang sering diklik, demografi pembeli, jam aktif pengguna, hingga kata kunci yang memberi konversi terbaik. Berdasarkan informasi ini, sistem dapat mengoptimalkan penempatan iklan dan mengatur penawaran (bidding) secara otomatis agar biaya per konversi tetap efisien.
Penargetan iklan yang lebih tepat
Salah satu keunggulan AI adalah kemampuannya mengenali pola. Di TikTok Shop, misalnya, algoritma melihat jenis konten yang sering ditonton pengguna, produk apa yang pernah mereka beli, dan interaksi lain yang dilakukan. Semua ini digunakan untuk menentukan konten produk mana yang akan ditampilkan di beranda mereka.
Bagi brand, ini berarti iklan dan konten promosi Anda dapat menjangkau orang yang lebih tepat sasaran, bukan sekadar tayang ke banyak orang secara acak. Anda bisa:
- Memfokuskan promosi pada segmen usia atau minat tertentu.
- Menguji beberapa materi kreatif untuk melihat mana yang paling efektif.
- Memantau hasil dan membiarkan sistem mengalihkan budget ke iklan dengan performa terbaik.
Dengan cara ini, promosi brand terasa lebih terukur dan tidak terlalu mengandalkan coba-coba.
Analisis hasil kampanye secara berkala
Mengelola kampanye di beberapa marketplace sekaligus bisa membingungkan. Data tersebar di banyak dashboard dan sulit dibandingkan secara manual. AI membantu merangkum data ini dan menyajikannya dalam bentuk yang lebih mudah dipahami.
Anda dapat melihat:
- Produk mana yang paling efektif saat dipromosikan dengan iklan berbayar.
- Kampanye mana yang memberikan penjualan tertinggi dibanding biaya.
- Kategori mana yang tumbuh paling cepat dalam periode tertentu.
Informasi ini sangat berguna untuk menyusun strategi promosi berikutnya dan menghindari pengulangan kesalahan yang sama.
AI dalam Layanan Pelanggan dan Operasional
Di marketplace, layanan pelanggan sering dilakukan melalui fitur chat. Pelanggan bertanya tentang stok, warna, ukuran, atau status pesanan. Jika brand Anda cukup aktif, jumlah pesan yang masuk bisa sangat banyak, terutama saat ada campaign besar. AI berperan membantu mengurangi beban ini melalui chatbot dan otomatisasi respon.
Chatbot berbasis AI dapat menjawab pertanyaan yang berulang dengan cepat, seperti informasi ongkir, estimasi pengiriman, atau cara retur. Untuk kasus yang lebih kompleks, chatbot dapat mengumpulkan data dasar terlebih dahulu sebelum diteruskan ke tim manusia. Dengan cara ini, pengalaman pelanggan tetap terjaga, sementara tim Anda bisa fokus pada masalah yang benar-benar membutuhkan penanganan khusus.
Prediksi permintaan dan pengelolaan stok
Salah satu tantangan besar di marketplace adalah menjaga stok tetap seimbang. Stok yang terlalu sedikit membuat Anda sering kehabisan produk, sedangkan stok terlalu banyak bisa mengunci modal. AI dapat membantu memprediksi permintaan berdasarkan data penjualan sebelumnya, tren musiman, dan aktivitas promosi.
Dengan prediksi ini, Anda bisa lebih siap menghadapi momen ramai seperti Harbolnas, gajian, atau campaign tematik tertentu. Di saat yang sama, Anda dapat menekan risiko penumpukan stok pada produk yang mulai menurun peminatnya.
Bagi brand yang menjual di beberapa marketplace sekaligus, dukungan AI dalam pengelolaan stok sangat membantu mencegah overselling, yaitu kondisi saat pesanan masuk melebihi stok yang tersedia karena data tidak terupdate dengan baik.
Menyiapkan Brand untuk Era AI di Marketplace
AI menawarkan banyak manfaat, tetapi penerapannya tetap perlu disesuaikan dengan kapasitas dan kebutuhan brand Anda. Langkah pertama yang penting adalah menata data dengan baik. Katalog harus rapi, kategori jelas, dan laporan penjualan terdokumentasi. Tanpa fondasi ini, AI akan kesulitan memberikan insight yang akurat.
Anda dapat memulai dari hal sederhana, seperti:
- Menggunakan rekomendasi kata kunci dan optimasi judul produk.
- Menguji fitur iklan otomatis di marketplace dan memantau hasilnya.
- Menerapkan chatbot untuk menjawab pertanyaan dasar pelanggan.
Perlahan, Anda bisa memperluas penggunaan AI ke area lain, seperti prediksi permintaan, segmentasi pelanggan, atau analisis perilaku di berbagai platform.
Peran Ralali dalam Membantu Brand Masuk Industri E-commerce
Menggabungkan pemanfaatan AI dengan pengelolaan marketplace yang rapi tidak selalu mudah, terutama jika tim Anda masih terbatas. Di sinilah dukungan ekosistem seperti Ralali menjadi penting. Ralali sebagai platform dan grup bisnis B2B terbesar di Indonesia membangun lingkungan yang menghubungkan pemasok, pelaku usaha, dan solusi digital yang saling melengkapi. Dengan jaringan dan pengalaman yang dimiliki, Ralali membantu brand memahami kebutuhan pasar, mengatur proses bisnis, dan memanfaatkan teknologi untuk membuat operasional lebih efisien.
Bagi brand yang baru masuk atau sedang memperkuat posisi di dunia e-commerce, Ralali dapat berperan sebagai pintu masuk dan jembatan. Ralali membantu memastikan brand tidak hanya hadir di marketplace, tetapi juga siap bersaing dengan fondasi yang lebih kuat. Kombinasi antara pemahaman industri, jaringan B2B, dan pemanfaatan teknologi seperti AI membuat perjalanan masuk ke ekosistem e-commerce menjadi lebih terarah. Dengan dukungan yang tepat, Anda dapat fokus mengembangkan produk dan membangun hubungan dengan pelanggan, sementara proses digital dan kerja sama bisnis ditopang oleh ekosistem yang sudah terbentuk dengan baik.
Ralali Food Program
Bergabunglah dengan Ralali Food Program untuk mengembangkan bisnis horeca dan fnb Anda.