Pabrik Gula Pasir Butuh 20 Ribu Tenaga Kerja Baru
PT Sukses Mantap Sejahtera yang berlokasi di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) memerlukan 20 ribu tenaga kerja baru. Pabrik yang memproduksi gula pasir tersebut sudah menyiapkan sekitar 8 ribu tenaga kerja, dan mereka masih mencari pekerja baru sekitar 12 ribu orang untuk proses penanaman sampai proses panen tebu dengan lahan 5.700 hektar.
Wildan selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah berkoordinasi dengan Dinas Perkebunan wilayah setempat akan keperluan tenaga kerja baru yang mesti disiapkan untuk operasional pabrik yang memproduksi gula pasir tersebut. Menurut dia, kebutuhan akan tenaga kerja banyak tersebut tentunya menjadi kesempatan bagi masyarakat NTB yang tidak atau belum mempunyai kesempatan bekerja. Perekrutan tenaga kerja pada sektor perkebunan tersebut pun bisa menekan jumlah TKI atau tenaga kerja Indonesia ke luar negeri.
Produk Terlaris : Distributor Beras Murah
Kesempatan bekerja di pabrik gula pasir tersebut, tidak cuma untuk masyarakat yang berada di Kabupaten Dompu, akan tetapi masyarakat untuk kabupaten atau kota lainnya di NTB, yang berkeinginan untuk bekerja di perkebunan tebu. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi NTB serta Pemerintah Kabupaten Dompu tak henti-hentinya berkoordinasi yang berhubungan dengan masalah kesempatan kerja. Wildan mengatakan bahwa penerimaan tenaga kerja baru dalam jumlah besar bukan berarti harus mengambil lahan pekerjaan dari masyarakat lokal, tetapi mereka menjadi prioritas, namun dikarenakan yang dibutuhkan relatif banyak maka harus disiapkan dari luar.
Wildan pun menegaskan bahwa pihaknya hanya berperan sebagai fasilitator akan masyarakat yang memerlukan pekerjaan di sektor industri. Disnakertrans NTB pun siap dalam memberikan pendampingan serta perlindungan untuk pekerja pabrik agar pekerja tak bernasib buruk.
Pabrik gula pasir ini direncanakan pada akhir 2015 mulai beroprasi, dan akan memproduksi produk gula pasir sebanyak 750 ribu ton setiap tahunnya. Serta produksi petani plasma yang telah melakukan penanaman dari tahun 2014 dedngan lahan seluas 1.000 hektar. Dari lahan seluas 5.700 hektar HGU untuk PT SMS, yang telah dipersiapkan untuk proses penanaman pada tahun 2014 seluas 2.000 hektar, akan tetapi yang telah ditanami baru 300 hektar.
Meskipun lahan tersebut belum ditanami seluruhnya, pemerintah hendak menyediakan lagi perluasan lahan seluas 2.000 hektar pada tahun 2015, sehingga jumlah lahan tanam yang siap dikelola yaitu 4.000 hektar dari total yang diperlukan seluas 10.000 hektar. Sementara itu sisa lahan seluas 1.700 hektar telah dikelola oleh petani setempat dan ditanami berbagai komoditas, tapi PT SMS berharap agar petani menanam lahan tersebut dengan tanaman tebu guna menunjang produksinya.
Penulis : Vei
Editor : Angga
Ralali Food Program
Bergabunglah dengan Ralali Food Program untuk mengembangkan bisnis horeca dan fnb Anda.