Ada Konsep Bisnis Properti Baru di Jababeka
Jababeka sebagai pengelola kawan industri sebelah utara Jakarta memiliki terobosan baru dan boleh dibilang pionir. Konsep bisnis properti baru di Jababeka tersebut adalah rencana membangun rumah, apartemen serta sentra perawatan kesehatan untuk para pensiunan dan lanjut usia.
Mungkin terkesan biasa, namun dibalik itu Anda akan tercengang jika mengetahui konsep sebenarnya. Karena dibalik proyek besar yang menghabiskan lebih dari 10 milyar ini mampu menuai untuk yang juga tak kalah besar. Dan inilah mengapa news.ralali.com mengulas model usaha pembangunan baru di Jababeka.
Dalam merealisasikannya, Jababeka menggandeng perusahaan asal Jepang bernama Long Life Holding Co Ltd dalam menggarap proyek yang diberi nama Senior Living @D’Khayangan di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Jababeka dan Longlife lantas mendirikan perusahaan patungan bernama Jababeka Longlife City dengan porsi kepemilikan saham 66% Jababeka dan 34% Longlife. Soft launching Senior Living sudah digelar sejak 3 Oktober 2012. Sementara peletakan batu pertama proyek yang menelan dana Rp 850 miliar itu pada 6 Februari 2013. Inilah konsep bisnis properti baru di Jababeka.
Konsep Senior Living
Konsep properti itu begini. Senior Living menawarkan hunian berupa apartemen dan vila yang menyasar lansia atau pensiunan berkewarganegaraan Indonesia dan Jepang. Mereka adalah pensiunan perusahaan di Cikarang dengan usia minimal 60 tahun.
Inilah konsep bisnis properti baru di Jababeka, yakni para pensiunan bisa menempati hunian hingga tutup usia, dengan membayar biaya yang dibayarkan sekali saja. Biaya untuk menempati apartemen adalah Rp 1,8 miliar per orang sedangkan biaya untuk menempati vila adalah Rp 2,4 miliar per orang.
Tak cuma tinggal, para lansia bisa mendapatkan layanan kesehatan dan perawatan. Tentu, ada tambahan ongkos yang harus dibayarkan lagi per orang. Lantas bagaimana dengan non-Jababeka? Ini yang menjadi pertanyaan, untuk pekerja lain belum bisa mendapatkan fasilitas ini.
Konsep Bisnis Properti Baru yang Menjanjikan
SD Darmono, Presiden Direktur Kawasan Industri Jababeka, meyakini konsep hunian yang ditawarkan perusahaannya itu menjanjikan dari sisi bisnis. “Senior Living sebagai hunian bagi para lansia diharapkan bisa memberikan fasilitas dan pelayanan lebih dari yang diharapkan, sehingga lansia dapat menikmati hidup yang lebih sehat, menyenangkan dan berharkat,” ujar Darmono.
Namun pada kenyataannya, respon pasar tak bisa dibilang agresif. Sebab dari jumlah unit yang selesai dibangun pada tahap I, baru tujuh anggota yang berminat menempati. Mungkin bisa dipastikan agak terganjal dengan harganya.
Lihat : Rumah 100 Jutaan persembahan Properti Indonesia
Jika menggunakan patokan harga yang diinformasikan perusahaan, maka tujuh anggota tersebut mendatangkan pendapatan 13,2 miliar dengan rincian (6 x Rp 1,8 miliar) + Rp 2,4 miliar = Rp 13,2 miliar. Apakah bukan menjadi konsep bisnis properti baru di Jababeka?
Dan untuk tahap I Senior Living berisi 40 unit apartemen dengan luasan 35 meter persegi (m² ) per unit dan empat unit vila dengan luasan 72 m² per vila. Pengembangan tahap I ini memakan area seluas 3,5 hektare (ha).
Pengembangan tahap II
Mengingat potensi dari konsep bisnis properti baru di Jababeka bagus, maka rencana pengembangan tahap II akan membangun 300 apartemen dan 100 vila. Total pengembangan tahap II memakan lahan 4,5 ha. Namun, “Pengembangan proyek tahap II akan menunggu respon pasar,” ungkap Marlin Marpaung, Direktur Jababeka Longlife City.
Meski pencapaian kinerja Senior Living sepertinya tak akan cemerlang tahun ini, Jababeka tak kurang optimistis pada pengembangan properti di Cikarang. Paling tidak ada dua katalis positif yang membikin pengembang properti itu betah menggarap bisnis properti di Cikarang.
Pertama, perkembangan penduduk yang semakin pesat. Taksiran Jababeka, pada siang hari penduduk Cikarang berpenghuni sekitar sejuta orang sedangkan pada malam hari mencapai 400.000 orang.
Lihat : Lokasi Industri Terbaik Indonesia
Kedua, akses jalan. “Tiga akses jalan tol wilayah Cikarang yakni kilometer (KM) 31, KM 29, dan akses terbaru yaitu new exit toll KM 34,7 yang sudah beroperasi yang menjadi akses langsung masuk ke area residensial dan komersial,” beber Darmono. Minat dengan konsep bisnis properti baru di Jababeka?
Ralali Food Program
Bergabunglah dengan Ralali Food Program untuk mengembangkan bisnis horeca dan fnb Anda.