13 Peraturan Unik di Dapur Hotel Yang Tidak Diketahui Orang Awam! (Ralali.com)― Selama berabad-abad hotel telah mengalami perkembangan yang baik sehingga ranah bisnis ini pun semakin populer dan diminati masyarakat. Hotel berasal dari kata hostel, bahasa Perancis kuno, yang artinya tempat penampungan buat pendatang atau bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum.
Bicara tentang hotel, tentunya tak akan lepas dari makanan. Makanan yang disajikan hotel merupakan salah satu hal yang paling menjadi value bagi konsumen. Dibalik dapur tempat para chef membuat karya seninya, tentunya ada banyak peraturan atau regulasi yang harus diketahui seluruh staf dapur tapi tidak diketahui orang awam. Berikut ini adalah 13 Peraturan Unik Di Dapur Hotel Yang Tidak Diketahui Orang Awam!
-
Contents
Tiap pisau dan cutting board punya warna dan arti yang berbeda
![peraturan dapur hotel]()
Sumber Foto : Webstaurantstore
- Putih : Ready-to-eat food, tidak mentah
- Merah : Daging
- Kuning : Daging unggas
- Hijau : Sayur mayur
- Biru : Seafood
Alasannya supaya tekstur dan aroma makanan tidak terkontaminasi dengan bahan makanan lainnnya. Kalau sudah tahu alasannya sih jadinya nggak bingung lagi, kan?
-
For your information, pisau yang habis digunakan harus direndam dalam air sanitizer sebelum digunakan kembali
Alasannya? Sama seperti poin 1. Demi menjaga kualitas bahan makanan.
-
Saat memotong, sarung tangan harus diganti sesuai dengan jenis makanan.
Kedengarannya sih ribet ya. Kenapa harus diganti? Padahal kan sama-sama bersih?
Jadi begini jawabannya: misalkan, saat memotong sayur lalu daging sapi, orang yang bertugas harus mengganti sarung tangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kontaminasi makanan.
-
Plester tidak boleh berwarna lain selain BIRU!
Tangan yang terluka harus menggunakan bandage waterprood warna BIRU. Wajib BIRU. Eits, jangan bingung dulu. Alasannya supaya mencolok diantara makanan yang jarang sekali berwarna biru. Masuk akal, kan? Supaya lebih fokus.
-
Kuku harus bersih
Bersih dalam artian, bebas dari kuteks, baik bening ataupun berwarna, serta perhiasan. Jari tidak boleh menggunakan perhiasan berlebihan. Jika sudah menikah diperbolehkan menggunakan 1 cincin di salah satu jari tangan.
-
Makanan tidak boleh diletakkan di lantai. Minimum 15cm dari lantai.
-
Barang-barang yang rentan pecah, seperti kaca, beling, dan lainnya, harus diletakkan di rak bagian paling bawah.
-
Food handling; harus mengetahui suhu yang tepat untuk tiap bahan makanan.
Setiap daging harus dimasak dengan suhu yang berbeda
- Babi & Seafood : 63 derajat
- Ayam : 74 derajat
- Kambing : 63 derajat
- Sapi, Sapi muda : 63 derajat
- Roast beef : 55 derajat
-
Makanan lain umumnya disajikan saat bersuhu 57 derajat
Yang satu ini tergantung kebijakan tiap hotel. Namun biasanya jika sudah tidak sesuai dengan suhu penyajian maka makanan tersebut akan dibuang. Makanya peran kecepatan waiter juga sangat penting di sini. Tak heran mengapa harga makanan di hotel bintang lima sangat mahal.
-
Makanan dingin harus disimpan di suhu ≤ 5 derajat
-
Memanaskan makanan harus di suhu 74 derajat.
Alasannya simpel kok, supaya bakteri tidak dapat berkembang biak.
-
Dahulukan yang masuk duluan!
Di hotel umumnya menggunakan sistem FIFO, yaitu First In First Out, bahan apapun yang masuk paling awal di dalam inventory, itu lah yang dihabiskan terlebih dahulu. Jadi nggak boleh tuh membuka terigu yang paling baru dibeli. Harus pakai yang sudah dibuka duluan.
-
Selalu menggunakan label!
Misalkan, sehabis potong ayam, ayam harus di wrapping, lalu ditempeli label yang berisi tanggal dan jam berapa terakhir ayam itu digunakan sebelum disimpan dalam chiller. Hal ini diterapkan supaya staf dan tim yang bekerja di dapur tahu sudah berapa lama bahan makanan digunakan.
Nah, selain 13 peraturan unik yang diulas di atas, masih banyak lagi regulasi dapur hotel seperti waktu penyajian, higienitas, dan lainnya, yang diterapkan demi kualitas makanan yang disajikan di hotel.
Jika ada fakta lain yang sahabat Ralali ketahui, yuk bagikan kepada sesama pembaca di kolom komentar!
Ralali Business Solution
