Pemerintah Menggenjot Ekspor Alat Kesehatan ke Timur Tengah
Upaya pemerintah dalam menggenjot nilai ekspor kini terus diusahakan untuk merealisasikan pencapaian target yang telah ditetapkan, salah satunya melalui pasar potensial dengan ekspor alat kesehatan ke Timur Tengah.
Nus Nuzulia Ishak selaku Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, mengatakan, “Ekspor alat kesehatan (Alkes) ke Uni Emirat Arab (UEA) telah meningkat sebesar 252,02%”.
Beliau juga menuturkan bahwa tren peningkatan kinerja ekspor alat kesehatan di kawasan Timur Tengah dan juga Afrika tak lepas dari upaya promosi yang telah dilakukan secara aktif , yaitu sejak 2006 yang didukung oleh Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI).
UEA adalah pintu masuk ekspor untuk kawasan Timur Tengah. Negara-negara di sekitarnya membutuhkan bermacam – macam produk peralatan kesehatan, terutama pada Negara – negara yang sedang terlibat konflik.
Tren ekspor alat kesehatan Indonesia ke mancanegara selama 5 tahun terakhir telah mengalami peningkatan 9,35% dengan nilai ekspor sebesar US$298,91 juta pada tahun 2013.
Hubungan dari perdagangan Indonesia dengan UEA telah meningkat 31,79%, hal itu terhitung selama periode Januari sampai Oktober 2014, yaitu sebesar USD 3,57 miliar dibanding pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Menurut Nus, pasar Timur Tengah yang dinilai sebagai kawasan negara yang kaya, seperti Arab Saudi, UEA, Qatar serta Bahrain, merupakan pasar yang sangat potensial. Untuk peningkatan permintaan pada peralatan kesehatan di Timur Tengah telah digerakkan oleh tingginya pertumbuhan dari populasi dan juga urbanisasi, serta tingginya tingkat kepedulian dalam menjaga kesehatan sebagai bagian dari gaya hidup masa kini.
Peluang tersebut telah dijawab oleh Kementerian Perdagangan melalui sebuah kegiatan promosi pada pameran di Arab Health Fair yang akan segera berlangsung, tepatnya pada tanggal 26–29 Januari 2015 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Pameran ini adalah pameran produk alat kesehatan terbesar untuk kawasan Afrika dan juga Timur Tengah yang telah dikunjungi atau diikuti oleh para wholesaler, importir serta distributor dari berbagai negara.
Menurut Nus, Partisipasi Indonesia pada pameran ini, diharapkan agar produk alat kesehatan dari Indonesia bisa semakin dikenal dan juga diserap oleh pasar di berbagai Negara khususnya 2 kawasan tersebut.
Beliau berharap agar Indonesia bisa meraih peluang dalam bisnis ini, seoptimal mungkin pada pameran ini, sehingga diharapkan bisa meningkatkan jumlah ekspor pada produk peralatan kesehatan Indonesia yang akhirnya bisa mendongkrak pencapaian dari target ekspor yang sudah ditetapkan.
Sebelumnya, promosi untuk alat kesehatan dilakukan pada tahun 2012 di Vietnam dan telah menghasilkan kontak dagang senilai US$1,13 juta; kemudian pada tahun 2013 di Riyadh, Arab Saudi dan telah menghasilkan total transaksi senilai US$710.000; dan juga pada tahun 2014 di Johannesburg, Afrika Selatan dengan total transaksi senilai US$2,24 juta.
Sumber: bisnis.com
Ralali Food Program
Bergabunglah dengan Ralali Food Program untuk mengembangkan bisnis horeca dan fnb Anda.