Kemenperin Berharap Industri Otomotif Berorientasi Pada Pasar Dunia
Kemenperin Berharap Industri Otomotif Berorientasi Pada Pasar Dunia – Soejono selaku direktur alat transportasi darat Kementerian Perindustrian Indonesia Berharap perusahaan otomotif di Negara Indonesia mampu memproduksi produk-produk berorientasi global dengan kualitas Euro 4 ataupun Euro 5 yang bertujuan guna menaikan kualitas ekspor Negara Indonesia dimata dunia, dan ia berharap bahwa isuzu mampu memproduksi produk ramah lingkungan dan produk tersebut memiliki standar kualitas yang tinggi.
Soerjono pun mengatakan mengatakan bahwa minimal ekspor penjualan mobil adalah 50% dari total penjualan mobil yang menjangkau 1,2 juta unit setiap tahunnya. Tetapi produk mobil yang diproduksi haruslah mempunyai standar kualitas kualitas yang baik, jika produk ekspor yang dijual tidak memenuhi standar kualitas yang baik maka kinerja ekspor mobil Negara Indonesia akan menurun.
Diperkirakan pada tahun depan kemampuan ekspor akan merosot jika tidak dibuka pasar baru serta tidak memproduksi produk akan standar keamanan yang baik, jangan lupa juga untuk memproduksi produk kendaraan ramah lingkungan serta hemat bahan bakar dan kendaraan tersebut haruslah memiliki alternatif bahan bakar supaya permintaan dalam pasar global semakin tinggi.
Soerjono mengatakan sebelumnya bahwa memasuki tahun 2015, Kemenperin bersiap-siap untuk mengutamakan kebijakan serta dukungan bagi produk-produk kendaraan rendah emisi. Indonesia selaku pasar yang lumayan besar mesti ditunjang dengan jajaran produk-produk andalan ramah lingkungan
Menurut soejono, kemunculan produksi kendaraan rendah emisi di Negara Indonesia masih tersendat. Negara indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan Negara Thailand , di sana produksi produk kendaraan yang rendah emisi sudah dibesut beragam produsen otomotif.
Di sisi yang lain, Soerjono menetapkan realisasi program pemasalan pada kendaraan rendah emisi seperti kendaraan hibrida serta electric vehicle (EV) pada tahun 2025. Namun, dia tidak bisa memastikan program tersebut bisa terwujud secara cepat seperti pada program low cost green car (LCGC).
Sampai saat ini, Asean sudah menyerap sekitar 4,2% dari jumlah penjualan otomotif dunia, atau sekitar 3.549.506 unit. Pangsa Asean pada tahun 2013 ini pun tidak berbeda jauh dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2012, saat penjualan otomotif dunia menjangkau 82,18 juta unit, negara-negara Asean menyerap sekitar 3,47 juta unit.
Lembaga tersebut meyakini pasar Asean, terutama Indonesia, kelak akan berperan dalam memasalkan produk-produk otomotif teknologi ramah lingkungan. Sedangkan sampai saat ini, berdasarkan info yang dirilis oleh Fourin, penjualan unit produk kendaraan teknologi ramah lingkungan seperti kendaraan hybrid electric vehicle (HEV) dan kendaraan Electric Vehicle (EV) pada tingkat Asean hanya sampai pada 0,6-0,9% per tahun dari jumlah penjualan tingkat Asean.
Penulis : Vei
Editor : Metha
Ralali Food Program
Bergabunglah dengan Ralali Food Program untuk mengembangkan bisnis horeca dan fnb Anda.