#BusinessStory : Murai Coffee, Kafe Sukses Yang Dibangun Sepenuh Hati Oleh Dua Sahabat

0

ralali business story | murai coffee

Murai Coffee

Ralali Business Story

 

Halo! Kami ingin tahu, siapa Anda dan bisnis yang Anda jalankan?

Halo, saya Dodid Nurianto, pemilik Murai Coffee.

Murai Coffee adalah sebuah coffee shop sejak 2016 bagi semua orang. Kenapa bagi semua orang? Karena kami selalu  berusaha untuk menawarkan kopi yang kami miliki agar dapat  dinikmati oleh semua kalangan tanpa terkecuali, baik soal harga, tempat, dan referensi rasa dengan tetap   menjaga kualitas bahan maupun proses yang kami lakukan di dalam penyajiannya.

Seperti  di atas sudah  sedikit kami singgung,  kami membangun kedai kopi  untuk seluruh kalangan. Dan  juga, Kopi itu bukan hanya tentang  rasa, tapi juga tentang kenyamanan koneksi  dengan orang lain yang menikmatinya.

 

Apa yang menginspirasi Anda dalam menciptakan Murai Coffee?

Saya  dan Uta  (sahabat-sekaligus-rekan usaha)  pada awalnya hanya penikmat kopi. Terutama  saya, sudah sejak lulus SMA saya hobi berpindah-pindah  dari satu coffee shop  ke yang lainnya. Sampai  pada satu titik dimana saya ingin memiliki kedai kopi saya sendiri, sebagai sebuah hobi dan bisnis berlandas passion.

Maka Murai  Coffee  kami bangun di kedai  minimalis di lantai dasar sebuah  Ruko Kantor sejak  2016.  Kenapa diberi nama Murai? Karena Murai Batu adalah seekor jenis burung yang populer di Sumatera Utara karena kami berasal dari Sumatera Utara.

 

Bagaimana proses memulai dan peluncuran Murai Coffee?

Well, setelah saya terinspirasi untuk membuka usaha kedai kopi, ide usaha tersebut disambut baik oleh sahabat saya yaitu Uta. Perbincangan serius kami tentang kedai kopi sudah sejak tahun 2016 awal, tetapi  saat itu kami masih terkendala dengan modal dan lokasi tempat yang akan dijadikan usaha. Sambil mengumpulkan dana, kami juga mencari-cari lokasi tempat yang sesuai dengan usaha yang  akan kami kembangkan saat itu. Sampai akhirnya pada November 2016, ada sebuah tempat usaha yang disewakan di dekat lokasi kami tinggal.

Walaupun saat itu terus terang modal kami juga masih terbatas dan belum mencukupi sepenuhnya untuk mengoperasionalkan ide yang kami miliki. Namun, setelah kami berdua diskusikan, jika tidak sekarang tidak akan tahu akan kapan lagi kami memulainya.

Penuh resiko, Iya! Tidak berpikir secara komprehensif &  panjang? Mungkin benar!

Akan   tetapi,  buka usaha   memang butuh keberanian.  Keberanian untuk memulai,  itulah yang kami lakukan saat  itu. Karena modal terbatas, kami juga memulainya tahap demi tahap saat mengembangkan ide bisnis kami.

Saat itu bagi orang lain mungkin terlihat seperti usaha yang setengah-tengah untuk diwujudkan terutama soal interior. Disisi lain, saat itu  kami lebih fokus pada kualitas bahan dan peralatan kopi, kami mencoba untuk menghadirkan setiap bahan dan alat yang dapat memberikan kualitas maksimal dan tidak kalah dari sebuah coffee shop ternama.

Bahan dan peralatan kopi adalah yang berada di urutan pertama fokus kami. Dari pengembangan di tahun pertama, kami banyak belajar sampai akhirnya menjadi Murai Coffee saat ini mampu menghasilakn omset minimal 50 juta sebulan. Dan itu tidak membuat kami berhenti belajar. Saya harap Murai Coffee dapat terus berkembang lebih baik dalam segala aspeknya kedepannya.

Apa saja tantangan dalam menjalani atau mengembangkan Murai Coffee?

Kami pada awalnya tidak memiliki pengalaman di dalam membangun usaha terutama di bidang kopi. Selama ini kami hanya seorang penikmat kopi yang terkadang suka  tanya-tanya kepada Barista dan itu pun masih sebatas pertanyaan-pertanyaan umum. Pertanyaan yang spesifik terkadang sungkan kami tanyakan karena merasa kurang  etis karena berkaitan dengan urusan “dapur” dari coffee  shop tersebut.  Sehingga, membuat  Murai Coffee di awal  seperti kurang matang di  dalam memikirkan proses bisnisnya. Konsep  awal Murai Coffee memang tidak spesifik kami kembangkan karena keterbatasan pengetahuan kami di belakang Bar.

Namun saat  membangun Murai  Coffee pertama kali,  kami menemukan rekan Barista  yang sangat membantu kami dalam  mengembangkan menu sampai supplier  bahan. Dari sana kami terus membangun jaringan dan hubungan dengan orang yang telah lama berkecimpung di dunia kopi untuk membantu di dalam pengembangan Murai Coffee sampai saat ini.

Siapa target pasar Anda? Dan bagaimana cara Anda menarik perhatian customer Anda?

Target  utama kami merupakan  anak-anak muda alias milenial dengan rentang usia  16-27 tahun, baik pria maupun wanita. Dengan konsep kami yang menjaga kualitas dan harga yang terjangkau juga memungkinkan kami menjangkau seluruh kalangan. Sosial  media cukup berperan besar, kami selalu berusaha membagikan informasi tentang Murai Coffee disana. Mulai dari promo diskon, event, dan juga menu-menu yang kami tawarkan.

Bagaimana harapan dan rencana bisnis Anda?

Pastinya kami memiliki rencana untuk ekspansi dan semoga di tahun ini kami dapat mewujudkannya, minimal untuk cabang kedua Murai Coffee.

Saran atau nasihat yang ingin Anda sampaikan untuk rekan yang baru ingin atau baru saja memulai bisnis?

Keberanian untuk memulai adalah modal pertama.

Mulai dari  usaha dalam  skala kecil dulu,  terus belajar agar dapat menjadi  lebih besar. Resiko selalu ada. Jika  modal utama yaitu keberanian untuk memulai sudah ada, jangan terus terpaku pada modal pendukung lainnya belum ada. Mulai  dulu sambil terus belajar dan mencari, jangan (hanya) mencari dulu sampai tidak tahu kapan bisa memulai.

ralali business story | murai coffee

Ralali Food Program

Bergabunglah dengan Ralali Food Program untuk mengembangkan bisnis horeca dan fnb Anda.


Anda mungkin juga berminat

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.