Semen Indonesia Dorong Inovasi untuk Hadapi MEA

0

inovasi semen indonesia

Semen Indonesia Dorong Inovasi untuk Hadapi MEA. Dalam rangka untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), PT Semen Indonesia terus melakukan dan membuat inovasi, sebagai strategi untuk dapat memenangi persaingan pada pasar semen.

Direktur Utama Semen Indonesia Suparni di Padang berkata, “MEA merupakan persaingan yang luar biasa, dan inovasi ialah kunci untuk menghadapinya”.

Dia menyampaikan hal tersebut pada malam penganugerahan di kompetisi inovasi antar karyawan yang bertema Semen Indonesia Awards on Innovation (SMI-AI) bagi seluruh anak perusahaan, diantaranya meliputi Semen Gresik, Semen Padang, dan juga Thang Long Cement Vietnam.

Suparni berpendapat bahwa, dalam menghadapi persaingan hanya ada 2 pilihan, yaitu menang atau kalah. Dia berkata “Fakta telah menunjukkan bahwa perusahaan yang sudah lama sekali pun tidak akan otomatis menjadi pemenang, dan juga perusahaan yang baru tidak selamanya selalu kalah, sekali lagi kuncinya adalah pada inovasi yang dilakukan”.

Daa mengatakan berdasarkan pengalaman dan juga data statistik, kemampuan dalam mengelola inovasi merupakan kunci untuk dapat memenangi persaingan. Saat ini Semen Indonesia terus melakukan inovasi mulai dari hilir hingga hulu, hal itu memiliki tujuan untuk memberikan kepuasan kepada para pelanggan.

Salah satu upaya yang sudah dilakukan, ialah pembangunan pada jaringan pengantongan semen yang sekarang ini sudah ada di 26 lokasi untuk dapat memudahkan konsumen dalam mendapatkan semen.

Oleh karena itu, PT Semen Indonesia telah menggelar kompetisi inovasi antar karyawan yang bertajuk Semen Indonesia Awards on Innovation (SMI-AI) untuk yang ke6 kali, sejak 2009.

Ia juga menjelaskan kompetisi inovasi itu bertujuan untuk melakukan efisiensi perusahaan dalam rangka untuk meningkatkan daya saing. Dia berpendapat, inovasi yang dilakukan adalah terobosan baru guna untuk menekan biaya, Jadi harga jual tentunya lebih kompetitif, dan juga kinerja serta keuntungan Semen Indonesia akan semakin tumbuh.

Ia mengatakan bahwa kompetisi inovasi itu, meliputi kategori teknologi, bahan baku produksi dan juga proses produksi, manajemen serta pada kategori anak perusahaan dan afiliasi.

Menurutnya, semangat karyawan dalam mengikuti kompetisi inovasi tiap tahunnya semakin meningkat, di mana pada tahun 2009 tercatat 111 proposal inovasi yang ikut dan pada tahun 2015 ini telah mencapai 234 proposal.

Potensi penghematan yang bisa dicapai dari inovasi yang telah dirancang mencapai sekitar Rp 800 miliar. “Apabila diakumulasikan selama event ini digelar yaitu dari tahun 2009 sampai sekarang, maka potensi penghematan biaya operasional hingga mencapai Rp 3,35 triliun, atau sama dengan biaya untuk membangun satu pabrik baru yang berkapasitas 2,5 juta ton,” ujar dia.

Sumber : bisnis.com

Ralali Business Solution

Anda mungkin juga berminat

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.