Sistem Modal Ventura Diperlukan IKM
Sistem modal ventura telah diyakini bagus, untuk membantu permodalan pada industri kecil dan juga menengah (IKM). Untuk itu, skema untuk pemberian pinjaman macam itu akan dibahas lebih lanjut.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Euis Saedah selaku Dirjen IKM Kementerian Perindustrian (Kemenperin), di Yogyakarta.
Dia juga menjelaskan bahwa, modal ventura merupakan sistem pemberian pinjaman bagi IKM, yang sumber dananya dari investor besar. Pada skema ini, investor tak hanya telah memberikan pinjaman, akan tetapi juga melakukan pendampingan dan pembinaan.
Dia juga menyatakan, kalau saja sampai terkumpul dana sebesar Rp 20 miliar, kemudian tiap IKM akan memperoleh pinjaman Rp 500 juta, maka sebanyak 40 IKM akan terbantu. Seperti yang diketahui bahwa, penumbuhan dan pengembangan IKM itu masuk pada 10 program prioritas Kemenperin.
Di sisi lain, Euis juga mengemukakan, pihaknya sudah mengusulkan ke perbankan, terkait tentang pemberian bunga kredit yang rendah untuk IKM. Terutama untuk yang memiliki catatan yang baik. Dia mengakuinya, bahwa permasalahan yang telah dihadapi IKM hingga saat ini, masih seputar tentang pembiayaan untuk pengembangan. Lalu Bunga kredit yang tinggi telah membuat pelaku IKM telah terbebani keuangannya.
Dia juga menuturkan, kalau pada 2012, pihaknya sudah bertemu dengan Gubernur Bank Indonesia. Dan telah membahas tentang suku bunga yang tinggi, apalagi bunga kredit pada usaha mikro itu tinggi,” ujarnya.
Dia juga berpendapat, bahwa perbankan nasional itu harus menyikapi tentang permasalahan kredit untuk para IKM dengan seksama. Seperti halnya, sektor yang telah memiliki catatan yang baik selama masa kredit, oleh karenanya perlu diapresiasi dengan cara diberikan bunga yang lebih rendah dibanding sektor lainnya.
Dia juga mencontohkan, sektor fashion sangat tertib untuk melakukan pembayaran kredit. Yang seperti ini, boleh dong diberikan sebuah reward misalnya potongan bunga kredit 20 atau 30%.
Di sisi lain, Euis juga telah menerangkan, bahwa Kemenperin telah menargetkan pertumbuhan IKM hingga mencapai 20.000 unit usaha hingga tahun 2019 mendatang. Dan separuh dari target itu telah berada di luar Pulau Jawa.
Menurut dia, tantangan terbesar yang dihadapi IKM ialah menumbuhkan industri baru di kelas menengah. Pasalnya, untuk kelas ini harus memenuhi 4 kriteria. Yakni kompetensi sumberdaya manusia (SDM), tekhnologi, standarisasi, serta kekayaan intelektual.
Oleh karenanya, dia juga menyatakan, akan melibatkan pihak lain yang terkait dengan pengembangan sektor industri menengah. Seperti halnya kalangan akademisi di perguruan tinggi (PT). Khususnya untuk masalah tentang pembinaan.
Sumber: kemenperin.go.id
Ralali Food Program
Bergabunglah dengan Ralali Food Program untuk mengembangkan bisnis horeca dan fnb Anda.