Pameran Kelistrikan Indonesia 2014 Resmi Digelar
Pameran kelistrikan Indonesia 2014 resmi digelar. Acara tersebut diikuti oleh puluhan perusahaan mulai dari penyediajasa instalasi listrik dan produk kelistrikan, pembangkit listrik hingga civitas akademik teknisi sekolah tinggi dan industrial ecommerce yang berkecimpung dalam dunia bisnis kelistrikan.
Dalam pembukaan tersebut, hadir jajaran kementrian ESDM, PLN, serta stake holder dan instansi terkait untuk meresmikan pembukaan sekaligus hajat perayaan hari listrik nasional ke-69 yang bertempat di JHCC jakarta hingga 3 oktober 2014.
Meski begitu, ajang Pameran Kelistrikan Indonesia 2014 ini bukan tidak menyisihkan pekerjaan rumah yang banyak. Justru dengan hadirnya pameran di setiap tahun maka update sejauh mana keberhasilan dan penyelesaian masalah akan terlihat.
Beberapa pekerjaan rumah yang masih belum terselesaikan adalah keterbatasan dana untuk pembangunan pembangkit, tumpang tindih lahan, hingga target perusahaan listrik negara (PLN) dan instansi terkait seperti masyarakat kelistrikan Indonesia (MKI) yang harus memberikan penerangan dan edukasi hemat listrik di seluruh nusantara juga mengalami hambatan atau pekerjaan yang belum rampung total.
Peran Investor
Bukan perkerjaan mudah memang untuk menyelesaikan itu, meski begitu semangat untuk terus menerus merealisasikan target berbuah manis yakni dengan terbukanya peran investor asing dalam mendukung atau membantu pekerjaan rumah tersebut.
Wakil menteri ESDM Susilo Siswoutomo menatakan, mau tidak mau kita harus membuka pintu untuk investor. “Tahun ini hingga 2022 harus tersedia 125.000 mega watt, jadi, 1 tahun kita memerlukan pembangkit 10.000mega watt, makanya peran investor penting,” ungkapnya.
Artinya, dalam gelaran unjuk gigi perusahaan dan pelaku industri dalam pameran kelistrikan Indonesia 2014 tak hanya menonjolkan hal baik, namun terdapat permasalahan dibalik hal yang baik itu. Meski begitu permasalahan tersebut seyogyanya terpecahkan dan bukan hanya menjadi rencana.
Ditempat terpisah perwakilan ditjen keuangan mengungkapkan bahwa peran investor dalam mendukung percepatan infrastruktur diatur agar memudahkan dan memiliki legalitas yang kuat melalui public private partnership (PPP) dan non-PPP.
Dalam pengertian umum, PPP adalah sebuah pola pengadaan proyek infrastruktur yang didasarkan pada kontrak tertulis antara pemerintah sebagai pemilik proyek kerjasama dengan pihak sponsor atau investor berdasarkan pada skema pembagian rasio dan return yang fair serta spesifikasi layanan infrastruktur yang dibutuhkan.
Dengan adanaya beberapa pencapaian kerjasama dan aturan yang diberlakukan maka target ukur setiap tahun untuk percepatan infrastruktur dimungkinkan punya dampak positif. Semoga dimulainya Pameran Kelistrikan Indonesia 2014 ini menjadi tolok ukur industri kelistrikan Indonesia dikemudian hari.
Ralali Food Program
Bergabunglah dengan Ralali Food Program untuk mengembangkan bisnis horeca dan fnb Anda.