Darwis Triadi: Karena Fotografi Bukan Sekedar Profesi
Banyak yang salah kaprah menilai fotografi, tak sedikit juga orang yang menganggap enteng profesi fotografer. Hmm, mungkin terlihat sederhana ya, tapi pada kenyataannya menjalani hidup sebagai fotografer tidak seindah yang dibayangkan banyak orang.
Daripada berasumsi, mending kita cari tahu apa kata fotografer legendaris Indonesia, Darwis Triadi tentang definisi fotografi & perjalanan kehidupannya di dunia perfotoan.
Fotografi di mata om Darwis
Well, pada dasarnya fotografi memang berarti melukis menggunakan media cahaya. Tapi apakah hanya sesimple itu? Tentu aja nggak.
Menurut om Darwis teknik fotografi sih sama aja. Namun perlu komposisi yang pas untuk membuat karya yang hidup, dan memiliki ‘ruh’ di dalamnya. Bukan karena perangkat yang bagus & mahal, tapi lebih bagaimana menata cahaya, angle, kreatifitas, dan moment. Intinya jangan berpikir fotografi itu gampang, karena seorang fotografer harus memahami visual itu, bukan hanya menangkapnya.
Meninggalkan profesi pilot & memilih passionnya
Siapa sangka Darwis Triadi dulunya adalah seorang pilot loh, yang akhirnya memilih untuk banting setir mengikuti passionnya di dunia foto. Tak banyak yang tahu juga, kalau Om Darwis belajar fotografi secara otodidak.
So, dalam perjalanannya menjadi fotografer ia banyak menemukan, banyak yang salah kaprah dan beranggapan fotografi hanya sebagai profesi belaka. Padahal hidup sebagai fotografer seharusnya jangan cuma mengejar uang, tapi yang lebih penting adalah semangatnya. Karena kalau hanya mengejar penghasilan pasti akan bosan dan akhirnya berhenti.
Jadi singkatnya stop memikirkan tentang duit dulu, tapi berpikirlah “ Hidup mau ngapain? Mau yang indah apa yang nggak?” ujar pria kelahiran 15 Oktober 1954 ini.
Kritikan Pedas Hingga Karya Mendunia
Berawal di tahun 1979 ia memulai karirnya sebagai fotografer amatir, hingga setahun kemudian 1980 ia membuat karya pertamanya untuk pamflet Hotel Borobudur. Di tahun berikutnya bersama temannya ia memberanikan diri untuk membuat pameran anti mainstream masa itu, yaitu foto peragawati. Gara- gara hal ini juga pria kelahiran Solo ini disebut sebagai fotografer yang suka menantang arus.
Meskipun mendapat kritikan dari beberapa pihak, om Darwis berhasil membuktikan bahwa karyanya memang layak. Hal ini juga diakui majalah Internasional, Hasselblad yang memajang karyanya di tahun 1990. Selain itu majalah vogue juga mempercayainya untuk memajang hasil karyanya tentang Indonesia. Wah, keren!
Kini dengan segudang prestasinya, Darwis juga membagikan ilmu fotografinya melelaui workshop dan seminar tentang fotografi. Salah satunya workshop fotografi bersama Ralali.com, yang membagikan ilmu dan semangat buat mereka yang ingin terjun ke dunia fotografi.
Ralali Food Program
Bergabunglah dengan Ralali Food Program untuk mengembangkan bisnis horeca dan fnb Anda.