Susi Pudjiastuti akan Kembangkan Pabrik Pengolahan Rumput Laut
Susi Pudjiastuti akan Kembangkan Pabrik Pengolahan Rumput Laut – Susi Pudjiastuti selaku menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia menjanjikan untuk mengembangkan pabrik pengolahan rumput laut dan terus berusaha memperkuat posisi negara Indonesia sebagai produsen rumput laut terbesar di dunia. Ia mengatakan bahwa, pemerintah terus berupaya dalam memperkuat industri pengolahan rumput laut nasional, sehingga rumput laut Indonesia menjadi salah satu produk perikanan budi daya yang bisa menjadi primadona ekspor Indonesia.
Susi menjelaskan bahwa apabila hanya menjual Raw material atau bahan mentah dari rumput laut maka keuntungan yang diperoleh hanya sedikit. Maka dari itu dia ingin mendongkrak perkembangan rumput laut, rumput laut mesti diolah terlebih dahulu sebelum diekspor ke luar.
“Seharusnya sumber daya alam itu keluar setelah proses, kalau tidak proses ya yang “the premium product” kayak produk hidup, ya premiumnya tidak diproses. Tapi industri lain harus ada added value,” ujar Susi.
Meskipun demikian, Susi menjelaskan pajak menjadi salah satu sumber utama bagi negara guna mendapat pemasukan. Maka dari itu bahan mentah tersebut mesti diolah serta memperoleh nilai tambah dan pengusaha mesti tetap menaati pajak.
“Tetapi chain process dari pada bisnis kita jangan dibebani dengan banyak cost yang ujungnya menjadi korban adalah nelayan atau petani,” kata Susi.
Menurut Susi bahwa jumlah produksi rumput laut nasional sekarang ini sudah mengalami penambahan yang cukup signifikan. Menurut data sementara KKP atau Kementrian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2014 produksi rumput laut dalam negeri menjangkau 10,2 juta ton. Di mana pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2010 hanya sekitar 3,9 juta ton.
Guna mengantisipasi anjloknya rumput laut, Susi pun berencana akan membangun gudang rumput laut. Ia mengatakan bahwa industri rumput laut sebenarnya amat independen, di mana rumput laut tidak bergantung terhadap pakan. Pada akhirnya, industri rumput laut ini bergantung terhadap pasar.
Baca artikel lainnya : Potensi Kota Bekasi Untuk Investasi Properti
“Hanya pasar ini yang sangat penting, saya pikir dengan anggaran budidaya hampir 4 triliun tahun depan paling tidak kita bisa bikin rifenary pabrik beberapa buah yang dikelola antara BUMD dan pengusaha, jadi konsorsium,” ujarnya.
Nantinya konsorsium tersebut akan melibatkan para petani serta akan diberikan saham sekitar 10%. BUMD serta pemerintah akan melakukan kerja sama dalam membangun serta memastikan stok bibit rumput dengan kualitas baik.
Penulis : Vei
Editor : Metha
Ralali Food Program
Bergabunglah dengan Ralali Food Program untuk mengembangkan bisnis horeca dan fnb Anda.