Cara Mengukur Relay Menggunakan Multimeter

0

Cara Mengukur Relay Menggunakan Multimeter

Cara Mengukur Relay Menggunakan Multimeter – Relay adalah Komponen Elektromechanical yang terdiri dari coil atau lilitan, seperangkat kontak yang membentuk saklar atau switch serta kaki-kaki terminal penghubung. Dengan arti lain, relay merupakan saklar yang dioperasikan secara Elektronik.

Ada dua kondisi Kontak pada Relay ialah kondisi NO atau Normally Open serta kondisi NC atau Normally Close. Kontak yang selalu pada posisi OPEN atau terbuka ketika relay tak diaktifkan itu disebut dengan NO. Sedangkan untuk kontak yang selalu pada posisi CLOSE atau tertutup ketika relay tak diaktifkan itu disebut dengan NC. Lalu bagaimanakah cara mengukur Relay?

Cara Mengukur Relay Menggunakan Multimeter.

Untuk mengukur Relay, Anda bisa menggunakan multimeter, baik multimeter digital ataupun analog dapat Anda gunakan untuk mengukur maupun menguji apakah relay ingin diuji tersebut dalam keadaan baik atau tidak dan yang diukur ialah nilai resistansi coil relay serta kondisi contact point ketika diaktifkan ataupun ketika tak diaktifkan. Untuk lebih akuratnya, Anda memerlukan power supply guna mengaktifkan relay yang bersangkutan.

Baca: Tips menggunakan Digital Multimeter

Berikut ini merupakan cara mengukur relay menggunakan multimeter digital.

– Pengukuran dengan kondisi relay tak diaktifkan.

  • Atur posisi saklar multimeter pada posisi Ohm (Ω).
  • Hubungkanlah salah satu probe multimeter pada terminal “COM” serta probe lainnya pada terminal NC atau Normally Close, pastikanlah nilai yang ada pada display multimeter ialah “0” Ohm. Kondisi tersebut berarti menandakan bahwa antara terminal “COM” serta terminal Normally Close (NC) terhubung dengan baik.
  • Selanjutnya pindahkanlah probe multimeter yang ada di terminal NC (Normally Close) ke Terminal NO (Normally Open), pastikanlah bahwa nilai yang ada pada display multimeter ialah “Tak terhingga”. Kondisi tersebut berarti menandakan bahwa antara terminal “COM” serta terminal NO tak mempunyai kondisi open dengan baik.
  • Setelah itu hubungkanlah probe multimeter ke terminal coil atau terminal 2 point. Hal ini bertujuan untuk mengukur nilai resistansi coil apakah nilainya sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh si pembuat relay tersebut.

– Pengukuran dengan Kondisi Relay diaktifkan.

  • Aktifkanlah relay dengan cara menghubungkan arus listrik sesuai dengan tegangan relaynya, semisal memakai baterai 9V untuk mengaktifkannya. Pada saat relay aktif sesudah dialiri arus listrik maka akan terdengar suara “klik”. Suara tersebut mencirikan kondisi relay sudah berpindah dari posisi NC ke posisi NO.
  • Pastikanlah posisi saklar multimeter masih berada pada posisi Ohm (Ω).
  • Selanjutnya hubungkanlah salah satu probe multimeter pada terminal “COM” serta probe yang lainnya di NC, pastikan bahwa nilai yang ditunjukkan pada display ialah “Tak terhingga”.  Kondisi tersebut berarti menandakan bahwa antara Terminal “COM” serta terminal NC tak terhubung sama sekali ketika relay diaktifkan ataupun ketika relay dalam kondisi open dengan baik.
  • Setelah itu pindahkanlah probe multimeter yang ada di terminal NC ke NO, pastikan bahwa nilai yang ada pada display multimeter ialah “0” Ohm. Itu berarti kondisi tersebut menandakan bahwa antara terminal “COM” serta Terminal NO terhubung dengan baik ketika relay diaktifkan.

Ralali Business Solution

Anda mungkin juga berminat

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.