Tips menggunakan Digital Multimeter

3

Tips menggunakan Digital Multimeter – Ralali News. Pada kesempatan post kali ini Ralali akan berbagi tips bagaimana cara menggunakan multimeter digital yang baik dan benar untuk pengukuran yang optimal. Pengukuran adalah sebuah event dimana kita akan mencari data baik itu berupa data maupun angka, dan pada sisi pengukuran angka ini sangat crusial untuk menentukan pengambilan keputusan berikutnya. Oleh karena itu dalam melakukan pengukuran haruslah tepat dengan cara yang tepat dan menghasilkan hasil yang tepat.

Tips menggunakan Digital Multimeter

Multimeter sendiri mampu digunakan baik untuk mengukur arus AC maupun arus DC.

Arus Dc sendiri yaitu arus lemah yang biasanya dipakai dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran hp, dan lain-lain diambil yg DC Volt

Untuk menggunakannya sendiri cukup mudah, pilih bagian DC Volt, lalu ada nilai2 yg tercantum di bagian DC Volt tsb. Misal :

  • 200mV berarti hendak mengukur tegangan yg maximal 0, 2 Volt
  • 2V berarti bakal mengukur tegangan yg maximal 2 Volt
  • 20V berarti akan mengukur tegangan yg maximal 20 Volt
  • 200V berarti hendak mengukur tegangan yg maximal 200V
  • 750V berarti akan mengukur tegangan yg maximal 750V

Pakai taraf yang pas untuk pengukuran, contoh Batterai 3, 6 Volt pakai taraf pada 20V. Maka akhirnya bakal akurat mis terbaca : 3, 76 Volt.

Bila memakai taraf 2 V akan nampak angka 1 (tandanya overload/melebihi taraf)
Bila memakai taraf 200V bakal terbaca akhirnya tetapi tdk akurat mis terbaca : 3, 6V atau 3, 7 V sja (1digit belakang koma)
Bila memakai 750V mungkin tetapi akhirnya kaan terbaca 3 atau 4 volt (Dibulatkan lsg tiada koma)

Sesudah obyek pengukuran sdh ada, serta taraf sdh diambil yg pas, maka kerjakan pengukuran dgn tempelkan kbl merah ke positif battere serta kabel hitam ke negatif batere. Akan nampak hasil pengukurannya.

Bila kabel terbalik akhirnya akan terus nampak, tetapi ada sinyal negatif didepan akhirnya. Lain dgn Multitester Analog. Bila kbl terbalik jarum akan mentok ke arah kiri.

NB : bila Multitester ada tombol DH, Itu berarti Data Hold. Bila ditekan maka akhirnya akan freeze, serta dapat dicatat akhirnya.

Memakai Multitester untuk Ohm Meter

  1. Cermati Obyek yg akan diukur. (Resistor, kendala jalur, dan lain-lain)
  2. Cermati taraf Pengukuran pada Ohm Meter
    200 berarti akan mengukur kendala yg nilainya max. 200 Ohm
  3. 2K berarti akan mengukur kendala yg nilainya max. 2000 Ohm (2KOhm)
  4. 20 K berarti akan mengukur kendala yg nilainya max. 20. 000 Ohm (20K Ohm)
  5. 200K berarti hendak mengukur kendala yg nilainya max. 200. 000 Ohm (200K Ohm)
  6. 2M berarti mau mengukur kendala yg nilainya 2. 000. 000 Ohm (2000K Ohm atau 2 Mega Ohm)

Apabila tdk tau besaran nilai yg ingin diukur, disarankan tentukan taraf tengah umpamanya taraf 20K. Lalu kerjakan pengukuran. Bila akhirnya 1 (Overload) maka naikkan skala
Bila akhirnya digit dibelakang koma kurang akurat, maka turunkan taraf.

Misal pembacaan hasil :
Pd taraf 2K akhirnya 1, 76 itu berarti kendala yg terarah yaitu 1, 76 K Ohm
Pd taraf 2K akhirnya 0, 378 itu berarti kendala yg terarah yaitu 0, 378 K Ohm dengan kata lain 378 Ohm. (KOhm ke Ohm dikali 1000)
Pd taraf 20K akhirnya 1, berarti obyek yg ingin diukur melebihi taraf 20K, maka naikan taraf jadi 200K, akhirnya jadi 38, 78 itu berarti kendala yg terarah yaitu sebesar 38, 78 KOhm

Pada pengukuran tegangan PLN, maka taraf dipindahkan ke sisi AC Volt (~) lalu taraf ke 750 V.

Colok kabel merah serta hitam ke masing2 lobang stop kontak, bolak balik bisa. Tetapi hati2 takut ada kabel yg mengelupas, dapat tersengat listrik.
Hasil yg bakal nampak mis : 216 berarti tegangan PLN tsb sebesar 216 Volt.

Bila menggunakan taraf 200, maka akhirnya bakal 1 tandanya over load dengan kata lain melebihi taraf 200 Volt tsb.

Memakai Multitester untuk pengukur kemampuan Condensator

Kondensator (Capasitor) yaitu satu alat yang bisa menaruh daya didalam medan listrik, lewat cara menghimpun tidak seimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator mempunyai unit yang dimaksud Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator saat ini juga di kenal untuk ” kapasitor “, tetapi kata ” kondensator ” tetap digunakan sampai waktu ini. Pertama dimaksud oleh Alessandro Volta seseorang ilmuwan Italia pada th. 1782 (dari bhs Itali condensatore), sehubungan dengan kekuatan alat untuk menaruh satu muatan listrik yang tinggi di banding komponen yang lain. Umumnya bhs serta negara yg tidak memakai bhs Inggris tetap merujuk pada pengucapan bhs Italia ” condensatore “, seperti bhs Perancis condensateur, Indonesia serta Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.

Kondensator diidentikkan memiliki dua kaki serta dua kutub yakni positif serta negatif dan mempunyai cairan elektrolit serta umumnya berupa tabung.

Lambang kondensator Simbol kondensator (memiliki kutub positif serta negatif) pada skema elektronika.
Sedang type yang satunya lagi umumnya nilai kemampuannya lebih rendah, tak memiliki kutub positif atau negatif pada kakinya, umumnya berupa bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau serta yang lain seperti tablet atau kancing pakaian yang kerap dimaksud kapasitor (capacitor).

Simbol kapasitor

lambang kapasitor

(tak memiliki kutub) pada skema elektronika. Tetapi rutinitas serta keadaan dan artikulasi bhs tiap-tiap negara bergantung pada orang-orang yang seringkali menyebutkannya. Saat ini rutinitas orang itu cuma mengatakan satu diantara nama yang paling menguasai dipakai atau seringkali didengar. Pada saat saat ini, kondensator kerap dimaksud kapasitor (capacitor) maupun sebaliknya yang pada pengetahuan elektronika disingkat dengan huruf (C).

Unit dalam kondensator dimaksud Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang berarti luas permukaan kepingan itu jadi 1 Farad sama juga dengan 106 mikroFarad (µF), jadi 1 µF = 9 x 105 cm².

Satuan-satuan sentimeter persegi (cm²) tidak sering sekali dipakai lantaran kurang praktis, unit yang banyak dipakai yaitu :

  • 1 Farad = 1. 000. 000 µF (mikro Farad)
  • 1 µF = 1. 000. 000 pF (piko Farad)
  • 1 µF = 1. 000 nF (nano Farad)
  • 1 nF = 1. 000 pF (piko Farad)
  • 1 pF = 1. 000 µµF (mikro-mikro Farad)

Artikel Lainnya

Kira – kira itulah standarisasi dan Tips menggunakan Digital Multimeter yang baik dan benar untuk mendapatkan hasil pengukuran yang optimal. Untuk saran dan kritik dapat di tulis pad komen di bawah ini

Ralali Business Solution

Anda mungkin juga berminat
3 Komen
  1. Yohannes Wijaya berkata

    Halo, mohon tanya untuk mengukur ampere PLN mengunakan Digitar multimeter Aditeg A-830 apakah bisa, kalau bisa mohon petunjuk cara pengunaan nya, terima kasih.

    1. Ralalicom berkata

      Bisa diperjelas Pak, ampere meternya untuk yang seperti apa ?
      Terima kasih.

  2. soenarso berkata

    Trima kasih penjelasan nya.hal ini menambah wawasan ku.
    Muat lagi ilmu ilmu tehnis lain.aku yakin akan berguna bagi orang lain.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.