Penjelasan Lengkap Seputar Kalibrasi dan Standarisasi
Dalam bidang teknik dan ilmu pengetahuan, dua istilah yang sering kita dengar adalah kalibrasi dan standarisasi terutama bagi pengguna alat ukur. Dua konsep ini, meski berbeda, sama-sama penting dalam menjaga akurasi dan konsistensi dalam proses pengukuran. Lalu apa sih kalibrasi dan standarisasi tersebut? Dan apa perbedaannya? Mari kita simak penjelasan berikut ini.
Contents
Kalibrasi dan Standarisasi : Pengertian
Pengertian kalibrasi adalah rangkaian kegiatan atau proses dalam memastikan bahwa alat ukur dapat bekerja dengan akurasi yang tinggi dengan mencocokkan nilai yang ditunjukkan oleh alat tersebut dengan nilai standar atau sebenarnya. Tidak hanya diterapkan pada alat pengukur yang telah usang atau digunakan dalam jangka waktu yang lama, kalibrasi juga penting bagi alat ukur baru untuk memastikan keakuratannya.
Sedangkan standarisasi adalah proses menetapkan serangkaian kriteria atau norma yang harus dipatuhi oleh alat ukur. Standarisasi melibatkan penggunaan Sistem Satuan Internasional (SI), yang mendefinisikan berbagai satuan ukuran dasar seperti detik untuk waktu dan kilogram untuk massa.
Jenis Kalibrasi Berdasarkan Prosedur
Ada dua jenis utama kalibrasi dan standarisasi, yaitu Kalibrasi Premier dan Kalibrasi Sekunder.
- Kalibrasi Premier
Dalam kalibrasi primer, alat ukur dikalibrasi terhadap standar primer. Sebagai contoh, dalam kalibrasi alat ukur aliran, jika aliran diukur dengan cara mengukur waktu dan volume atau massa fluida, ini disebut sebagai kalibrasi primer.
- Kalibrasi Sekunder
Kalibrasi sekunder melibatkan penggunaan alat yang telah dikalibrasi dengan kalibrator primer sebagai standar sekunder untuk kalibrasi lebih lanjut pada alat lain dengan akurasi yang lebih rendah. Sebagai contoh, pengukur aliran turbin bisa menjadi standar sekunder untuk mengkalibrasi alat ukur aliran lainnya.
Kalibrasi sekunder sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu kalibrasi langsung dan kalibrasi tidak langsung. Dalam kalibrasi langsung, alat standar dan alat yang akan dikalibrasi diletakkan secara berurutan dan pembacaan dari kedua perangkat dibandingkan. Sementara dalam kalibrasi tidak langsung, dua perangkat yang berbeda disamakan dengan mengadopsi beberapa konsep kesamaan.
Manfaat Dilakukannya Kalibrasi
Kalibrasi dan standarisasi memiliki beberapa manfaat penting. Pertama, kalibrasi memastikan bahwa alat ukur yang digunakan masih akurat dan dapat diandalkan. Kedua, dengan rantai kalibrasi yang jelas, pemeriksaan langsung alat ukur standar kerja dengan standarisasi internasional dapat dihindari, yang bisa menyebabkan kerusakan pada alat.
Penjelasan Standarisasi
Standarisasi, dalam konteks pengukuran, melibatkan penentuan kriteria standar yang harus dipatuhi oleh alat pengukur. Standar ini, yang seringkali ditetapkan dalam bentuk regulasi dan pedoman, memastikan bahwa pengukuran yang dilakukan selaras dan konsisten di berbagai alat dan sistem pengukuran.
Tujuan Dilakukannya Standarisasi
Tujuan utama standarisasi adalah untuk memastikan konsistensi dan keandalan pengukuran. Dengan standarisasi, setiap alat ukur, tidak peduli di mana atau oleh siapa digunakan, akan memberikan hasil yang konsisten dan dapat dibandingkan satu sama lain.
Kesimpulan
Secara umum, kalibrasi dan standarisasi adalah dua proses penting dalam pengukuran yang membantu menjaga keakuratan dan konsistensi alat ukur sesuai dengan regulasi yang diatur. Kalibrasi memastikan bahwa alat ukur tetap akurat, sementara standarisasi memastikan konsistensi pengukuran di berbagai platform dan alat. Dengan memahami pentingnya kedua proses ini, kita dapat memastikan bahwa hasil pengukuran kita selalu akurat dan dapat diandalkan.