Kemenperin Membuka Untuk Investasi Baru

0
Indonesia Membutuhkan Tambahan Investasi
Ilustrasi investasi

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menegaskan bahwa saat ini masih membuka investasi baru pada sektor semen, hal itu karena kebutuhan semen yang ada dalam negeri yang terbilang tinggi karena prioritas pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah.

Menperin Saleh Husin mengatakan bahwa pemerintah masih belum menutup investasi terutama sektor padat karya itu, hal itu karena kebutuhan semen yang cukup tinggi dan juga untuk pemerataan industri di luar Jawa.

Kemenperin telah memperkirakan bahwa kapasitas produksi semen didalam negeri per tahun telah mencapai 77 juta ton dengan utilisasi pada kisaran 70% – 80%. Persentase itu setara dengan volume produksi sekitar 59 juta ton per tahunnya.

Dia menyebutkan bahwa kapasitas produksi perusahaan semen nasional masih cukup untuk memenuhi kebutuhan semen sekarang ini. Akan tetapi, untuk jangka yang panjang perlu ditingkatkan karena gencarnya pemerintah dalam menggenjot pembangunan infrastruktur, dan termasuk menambah investasi baru.

Widodo Santoso selaku Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mengatakan bahwa kebutuhan dari investasi baru pada sektor semen belum mendesak. Akan tetapi, dia juga menyarankan pemerintah mesti mendorong investasi baru yang akan dibangun di luar pulau Jawa.

“Saya kira relatif, tetapi jika ada investasi baru ada baiknya didorong untuk dibangun di luar Jawa, dan sekaligus untuk pemerataan,” jelasnya.

Dia juga menuturkan pertumbuhan permintaan semen dalam negeri tahun ini yaitu sekitar 7% dengan catatan belanja pemerintah untuk infrastruktur yang terserap secara optimal. Dan jika tidak, dia memperkirakan bahwa permintaan hanya tumbuh sebesar 3%.

Widodo telah menyebutkan bahwa penjualan semen sekitar 60 juta ton disepanjang tahun 2014 dengan kapasitas terpasang 77 juta ton.

Sementara , Benny wendry selaku Direktur Utama PT Semen Padang telah meyakini bahwa dalam 2 tahun perusahaan semen tertua di Indonesia itu mampu meningkatkan jumlah kapasitas produksi hingga 40% dengan ber operasinya 2 pabrik baru yaitu di Dumai dan Indarung VI di Padang, Sumbar.

“Tahun ini kapasitas produksi di target 7,3 juta ton dengan optimalisasi pada pabrik di Dumai. Tahun depan dengan beroperasinya Indarung VI kapasitas menjadi 10,4 juta ton.”

Benny juga mengatakan bahwa perseroan telah menargetkan penguasaan pasar di daerah Sumatra hingga mencapai 45% tahun ini dan 12% – 13% nasional.

Sumber : Kemenperin.go.id

Ralali Food Program

Bergabunglah dengan Ralali Food Program untuk mengembangkan bisnis horeca dan fnb Anda.


Anda mungkin juga berminat

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.