Untuk memastikan sebuah sistem dalam alat pengukuran dapat bekerja dengan baik dibutuhkan sebuah rangkaian proses yang didalamnya memiliki peranan masing-masing untuk memenuhi standar yang telah diatur. Dalam proses itu dikenal dengan beberapa istilah salah duanya yang akan artikel ini jelaskan yaitu kualifikasi dan kalibrasi.
Mungkin sebagian dari Anda akan sedikit kebingungan dengan kedua istilah yang mana mungkin terdengar familiar namun tidak dapat mendeskripsikannya karenanya banyak kata yang juga menggunakan istilah yang sama. Kualifikasi dan kalibrasi adalah dua proses yang berbeda namun keduanya memiliki tugas yang saling berkesinambungan.
Dalam beberapa industri kualifikasi dan kalibrasi ini sering digunakan untuk mendapatkan kepastian jaminan kehandalan sistem. Untuk lebih lengkapnya mengenai kualifikasi dan kalibrasi Anda dapat menyimak dalam penjelasan yang telah kami rangkum berikut ini!
Contents
Penjelasan Singkat Kualifikasi dan Kalibrasi
Berdasarkan definisinya sebenarnya cukup mudah untuk membedakan antara kualifikasi maupun kalibrasi. karena keduanya bekerja saling berkesinambungan tentunya dalam pelaksanaannya akan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Untuk dapat memahami masing-masing proses ini Anda dapat menyimak dalam pembahasan berikut ini.
Pengertian Kualifikasi
Dari pengertian klasifikasi dapat diketahui, ahwa kualifikasi adalah tindakan pembuktian dan dokumentasi premis, sistem dan peralatan yang telah terpasang secara benar atau dapat bekerja dengan benar sehingga menghasilkan hasil yang diharapkan.
Peru And ketahui pula jika kualifikasi adalah tahapan awal dari validasi namun bukan bagian dari proses validasi. Dalam sistem kerjanya kualifikasi dibagi menjadi 4 bagian penting yaitu kualifikasi desain, instalasi, operasi, dan kinerja. Lalu apa sajakah contoh dari kualifikasi itu? Berikut diantaranya :
Contoh :
- Kualifikasi Instalasi HPLC
- Kualifikasi Operasi HPLC
- Kualifikasi Kinerja HPLC
- Kualifikasi Instalasi Sistem HVAC
- Kualifikasi Kinerja Sistem HVAC
Pengertian Kalibrasi
Berbeda dengan proses kerja dengan kualifikasi, kalibrasi memiliki peranan penting dalam memastikan sebuah alat ukur tetap dalam keadaan akurat dan dapat diandalkan. Didalam prosedurnya kalibrasi dilakukan dengan cara membandingkan antara dua besaran hasil ukur untuk memastikan nilai kalibrasi dalam toleransi yang dapat diterima sebagaimana standar alat tersebut.
Menurut standarnya yaitu ISO/IEC Guide 17025:2005 kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui berkaitan dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Beberapa alat ukur berikut yang harus dilakukan kalibrasi secara berkala yaitu diantaranya :
Contoh :
- Timbangan
- pH meter
- Termometer
- Thermohygrometer
- Manometer
- Putaran Mixer
- Anemometer
- Particle Counter
- Balometer
- Dll
Perbedaan Mendasar Tentang Kalibrasi dan Kualifikasi
Berdasarkan yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat dipahami terdapat perbedaan diantara keduanya dimana prosedur kalibrasi lebih condong terhadap proses membandingkan hasil pengukuran dengan sesuai standar yang Anda. Sedangkan dalam kualifikasi proses kerjanya berfokus pada pembuktian bahwa segala sesuatu sesuai dengan kriteria penerimaan yang telah ditetapkan.
Kedua peedaan tersebut memiliki peranan penting dalam mendukung kelayakan sebuah sistem peralatan yang diterapkan oleh sebuah perusahaan sehingga dapat membantu perusahaan dalam melihat apakah suatu instrumen berfungsi dengan benar,
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan mengenai kualifikasi dan kalibrasi, dimana kedua prosedur ini memiliki perbedaan baik dalam proses kerjanya atau pelaksanaan, tujuan dan orientasi hasil dar masing-masing kedua prosedur tersebut. Sekian informasi yang dapat artikel ini jelaskan semoga dapat menambah informasi dan wawasan Anda seputar kualifikasi dan kalibrasi.
News Ralali - MRO Kalibrasi
