Tambang Indonesia Punya Kabar Baik Ketimbang BBM!

0

Inilah kabar baik yang ditunggu banyak orang tentang industri energi minyak dan pertambangan Indonesia. Ditengah fenomena kenaikan BBM yang banyak membuat ‘gerah’ semua kalangan, tersimpan kabar gembira dari sektor tambang indonesia yakni harga patokan ekspor untuk produk pertambangan.

Sektor Tambang Indonesia Punya Kabar Baik Ketimbang BBM!
Ilustrasi-Eksplorasi-Menggunakan-Alat-Berat-Industri

Penetapan harga patokan ekspor (HPE) atas produk pertambangan hasil pengolahan yang dikenakan bea keluar periode September 2014 adalah konsentrat tembaga, konsentrat seng, konsentrat timbal, konsentrat besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenite, serta konsentrat titanium.

Dengan munculnya kabar sektor tambang Indonesia membaik tentu harapannya akan membuat konstelasi politik yang cenderung memanas dengan isu kenaikan BBM akan lebih meredup. Pasalnya “Harga dasar perhitungan HPE bersumber dari Asian Metal untuk konsentrat besi dan konsentrat mangan. Sedangkan untuk konsentrat tembaga, konsentrat timbal, serta konsentrat seng berdasarkan London Metal Exchange (LME),” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Partogi Pangaribuan, dalam siaran persnya, Rabu (3/9).

Masih Sebagian Sektor Tambang

Dibandingkan dengan penetapan HPE periode Agustus 2014, sebagian besar mengalami kenaikan. Konsentrat mangan (Mn ≥ 49%) dengan harga rata-rata USD 169,08/WMT atau naik sebesar 0,59%; konsentrat timbal (Pb ≥ 57%) dengan harga rata-rata USD 922,90/WMT naik 3,34%; dan konsentrat seng (Zn ≥ 52%) dengan harga rata-rata USD 589,07/WMT naik 7,02%.

Sedangkan yang mengalami penurunan pada sektor tambang Indonesia dibandingkan HPE periode September 2014 adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) dengan harga rata-rata sebesar USD 1.898,45/WMT turun 0,47% dan konsentrat bijih besi (gutit/laterit) dengan kadar (Fe ≥ 51% dan (Al2O3 + SiO3) ≥ 10%) dengan harga rata-rata USD 27,53/WMT turun 0,39%.

“Peningkatan dan penurunan HPE produk pertambangan hasil pengolahan disebabkan adanya fluktuasi harga internasional pada komoditas pertambangan tersebut,” tambah Partogi dikutip melalui Kontan.co.id.

Sementara sektor tambang Indonesia untuk konsentrat bijih besi (hematit, magnetit, pirit) (Fe ≥ 62%), konsentrat ilmenite, dan konsentrat titanium lainnya tidak mengalami perubahan dibandingkan HPE periode sebelumnya.

Meski masih sebagian dan belum sepenuhnya mengalami kenaikan namun hal ini merupakan kabar yang boleh jadi memberikan peluang bagi khalayak umum bahwa Indonesia bukanlah negara yang selalu gemetar ketika muncul isu sumber daya minyak yang semakin menipis dan menjadi momok besar keterpurukan bangsa.

Sektor Tambang Indonesia Punya Kabar Baik Ketimbang BBM!
Dampak-Lingkungan-Usai-Penambangan-Di-Pulau-Bangka-Indonesia

Banyak sektor tambang Indonesia termasuk energi yang notabene tersebar diseluruh tanah air dan memiliki potensi luar biasa dalam pembangunan industri masa depan sejauh pengelolaan sumber daya tersebut dilakukan dengan baik.

Ralali Business Solution

Anda mungkin juga berminat

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.