Mengenal 4 Jenis Minyak Zaitun dan Perbedaannya
Jenis Minyak Zaitun dan Perbedaannya (Ralali.com)—
Minyak zaitun merupakan bahan baku yang sangat penting bagi hasil masakan dalam bisnis kuliner Anda. Selain sehat, penggunaan minyak zaitun dapat meningkatkan harga jual pada makanan Anda. Pada label kemasan ada yang bertuliskan olive oil, light olive oil, virgin olive oil, dan extra virgin olive oil. Sebenarnya apa sih perbedaan olive oil tersebut? Mari simak ulasan berikut.
Olive Oil atau Minyak Zaitun Secara Umum
Olive oil atau minyak zaitun dikenal sebagai minyak yang baik untuk tubuh karena merupakan sumber polifenol antioksidan, lemak sehat, vitamin E, dan mineral. Kandungan lemak dalam satu sendok makan minyak zaitun sebesar 14 gram, terdiri dari 1,9 gram lemak jenuh; 10,3 gram lemak tak jenuh tunggal; dan 1,2 gram lemak tak jenuh jamak.
Karena memiliki banyak manfaat, minyak zaitun biasanya digunakan untuk memasak, membuat kue, perawatan kulit dan rambut, serta kepentingan farmasi. Untuk menjaga kualitasnya, jauhkan dari paparan sinar matahari.
Jenis minyak zaitun dibedakan dari sudut proses pembuatan. Contoh minyak zaitun yang beredar di pasaran, yaitu pure olive oil, light olive oil, virgin olive oil, dan extra virgin olive oil.
Secara umum, minyak zaitun atau olive oil dibagi menjadi dua kategori, yakni melalui proses pemurnian (refined) dan mentah (unrefined). Refined berarti minyak zaitun sudah dipanaskan dan ditambah zat kimia. Unrefined berarti minyak zaitun hanya melalui proses pemerasan buah.
Extra Virgin Olive Oil dan Virgin Olive Oil
Minyak zaitun yang satu ini memiliki proses yang sama, yaitu Unrefined.
Minyak zaitun jenis ini cenderung kaya rasa dan kandungan aslinya tidak banyak berubah. Warnanya kuning-kehijauan dan teksturnya kental serta pekat.
Bedanya, extra virgin oil mengalami satu tahap pemerasan, sedangkan virgin oil memiliki dua tahap.
Dari segi asam oleat (lemak tak jenuh), extra virgin oil memiliki kandungan kurang dari 0,8%. Sedangkan jenis virgin oil kandungannya di bawah 1,5% ~ 2%. Artinya, extra virgin oil memiliki lebih banyak kandungan asli dari buah zaitun daripada virgin oil.
Sifat dari minyak zaitun unrefined ini ialah memiliki titik asap yang sangat rendah. Yang dimana jika dipanaskan dua jenis minyak ini akan mudah terbakar atau berasap.
Maka dari itu, extra virgin oil dan virgin oil lebih banyak digunakan untuk salad dressing, atau produk lain yang tak butuh pemanasan seperti bread dips (roti berisi sup kental, sup atau semur). Extra virgin olive oil sendiri juga bisa digunakan untuk campuran perawatan kulit atau MPASI (Makanan Pendamping ASI).
Pure Olive Oil dan Light Olive Oil
Kedua jenis minyak zaitun di atas masuk ke dalam kategori Refined.
Minyak zaitun refined telah mengalami proses pemurnian, yakni dipanaskan dan ditambahkan zat kimia. Teksturnya pun lebih ringan dengan titik didih yang tinggi. Warnanya kuning dan bening, sama seperti minyak goreng pada umumnya.
Baik pure olive oil ataupun light olive oil, keduanya memiliki titik asap tinggi yang memang dimanfaatkan untuk masakan panas dengan teknik apapun, termasuk baking dan grilling. Namun karena titik asap yang tinggi, khasiat asli dari buah zaitun kurang atau bahkan tidak ditemukan dalam dua jenis minyak ini.
Jenis light olive oil memiliki kandungan asam lemak lebih dari 4%. Sedangkan pure olive oil memiliki asam lemak antara 3% ~ 4%, pure olive oil merupakan gabungan dari virgin olive oil dan light olive oil.
Jika diurutkan berdasarkan kualitas terbaik, maka hasilnya adalah sebagai berikut; extra virgin olive oil, virgin olive oil, pure olive oil, dan terakhir light olive oil.
Pada intinya, minyak zaitun untuk memasak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pergunakanlah sesuai kegunaan dan sesuaikan dengan manfaat yang ingin Anda dapatkan!
Ralali Food Program
Bergabunglah dengan Ralali Food Program untuk mengembangkan bisnis horeca dan fnb Anda.