Membahas Blockchain Secara Dalam bagi Pemula
Katanya sih ribet... Sebenarnya nggak, kok!
Belakangan ini Blockchain dibahas dimana-mana. Mempelajari blockchain pada awalnya bisa menyebabkan sedikit kebingungan. Tapi sebenarnya, mempelajari Blockchain sangatlah simpel.
Mari simak ulasan berikut!
Teknologi Blockchain, diciptakan oleh individu/kelompok yang menamakan dirinya sebagai Satoshi Nakamoto, sebagai alternatif skema sirkulasi perbankan. Jika biasanya transaksi uang menggunakan bank sebagai perantara, lewat Blockchain, transaksi antara A dan B bisa terjadi tanpa perantara, dalam waktu lebih singkat, biaya lebih murah, dan bahkan jauh lebih aman ketimbang transaksi yang ditawarkan bank atau institusi serupa lainnya.
Bagaimana caranya?
Blockchain adalah basis data global online—yang bisa dipakai siapa saja di seluruh dunia yang terkoneksi internet.
Seperti sistem pengolahan data transaksi lainnya, Blockchain mencatat semua transaksi yang dilakukan penggunanya. Hanya saja, jika buku kas induk hanya boleh diakses pihak berwenang di bank, maka seluruh transaksi Blockchain bisa dilihat oleh semua penggunanya.
Hal ini terjadi karena Blockchain tidak dimiliki oleh institusi tertentu seperti bank atau pemerintah, sehingga membuatnya lebih transparan karena bisa diakses oleh siapa saja.
Lalu bisakah data sekumpulan orang—yang tak diawasi institusi pihak ketiga—bisa jadi tempat lebih aman?
Kuncinya, adalah jumlah pengguna Blockchain. Semakin banyak penggunanya, justru semakin sulit diretas.
Karena sistem Blockchain bersifat desentralisasi (tidak berpusat), maka setiap transaksi antar pengguna A dan B terkunci dengan sebuah sandi yang hanya bisa diakses dan diverifikasi oleh A dan B.
Kemudian transaksi akan dicatat oleh komputer pengguna sekaligus diumumkan di ‘publik’ untuk diverifikasi. Catatan transaksi itu lalu dikombinasikan dengan catatan-catatan transaksi lain (milik C, D, E, dst), lalu disusun sesuai kronologi. Catatan transaksi disebut blok, dan rentetan (rantai) blok disebut Blockchain.
Blockchain adalah struktur data yang tidak dapat diubah, hanya bisa ditambah saja (setiap terjadi transaksi data baru). Setiap data dari blockchain ini saling terhubung, sehingga jika terjadi perubahan di salah satu blok data maka akan berpengaruh terhadap data yang selanjutnya.
Sederhananya, jika hacker ingin coba meretas Blockchain, maka ia harus memutus rentetan blok milik seluruh pengguna. Ibaratnya, jika di detik itu ada 1.000.000 transaksi pengguna, maka ia harus meretas sebanyak 1.000.000 kali. Sehingga membuat Blockchain tak mungkin diretas.
Teknologi Blockchain mampu merekam beragam data—tidak hanya mata uang virtual (cryptocurrency). Kegiatan bisnis, proses transaksi tanpa perantara, dokumentasi, hingga pemungutan suara, dapat dilakukan ketika memanfaatkan teknologi ini.
Jika dilihat dari cara kerjanya, maka Blockchain dapat dimanfaatkan oleh berbagai bidang. Termasuk dalam dunia bisnis, baik perbankan, ekspor impor, maupun bisnis teknologi finansial atau fintech. Negara tetangga seperti Singapura juga sudah mulai memanfaatkan teknologi blockchain untuk membantu dari berbagai kegiatan bisnis.
[ Baca Juga: Keuntungan Teknologi Blockchain Bagi Bisnis ]
Nah, Sudahkah Anda mengerti apa itu Blockchain setelah membaca artikel diatas?
Ralali Food Program
Bergabunglah dengan Ralali Food Program untuk mengembangkan bisnis horeca dan fnb Anda.