Penjelasan Lengkap Jenis Jenis Standar Kalibrasi

0

Proses kalibrasi di dunia industri dan laboratorium memang suatu hal yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Sederhananya, kalibrasi sendiri adalah penyesuaian alat ukur agar lebih akurat dan konsisten dengan standar yang ditetapkan. Dalam melakukan kalibrasi memungkinkan kita dalam memastikan dan mempercayai hasil pengukuran yang dihasilkan pada suatu jenis alat tersebut. Namun untuk melakukan kalibrasi yang tepat dan benar maka diperlukan standar kalibrasi yang tepat sesuai dengan jenis yang digunakan. Nah sekarang kita akan membahas apa saja jenis jenis standar kalibrasi yang digunakan di Indonesia secara umum berikut ini.

Apa Saja Sih Jenis Jenis Standar Kalibrasi?

Dalam memahami standar kalibrasi, kita perlu mengetahui apa saja jenis jenis standar kalibrasi yang umum digunakan. Dalam hal ini kita akan membahas beberapa jenis standar kalibrasi seperti ISO Kalibrasi yang menggunakan Standar ISO dan IEC 80000, Standar Kalibrasi ISO/IEC 17025, dan SNI Kalibrasi dengan Standar Kalibrasi Nasional/ SNI ISO/IEC 17025:2008. Berikut penjelasan lengkapnya.

Standar ISO dan IEC 80000 Tentang Jumlah dan Unit

Standar ini membahas tentang besaran dan satuan ukur yang digunakan dalam pengukuran, seperti kilogram untuk massa, detik untuk waktu, dan lainnya. Standar ini penting karena membantu menciptakan komunikasi yang efektif dan akurat tentang pengukuran antara ilmuwan, insinyur, dan pihak lain yang terlibat dalam pengukuran.

Standar Kalibrasi ISO/IEC 17025

Standar ini adalah standar akreditasi internasional yang menetapkan persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Dalam banyak kasus, hasil pengujian atau kalibrasi tidak akan diterima kecuali berasal dari laboratorium yang telah terakreditasi menurut standar ini.

Standar Kalibrasi Nasional/ SNI ISO/IEC 17025:2008

Standar ini adalah versi nasional dari standar ISO/IEC 17025. Sama seperti versi internasionalnya, standar ini menetapkan persyaratan kompetensi untuk laboratorium pengujian dan kalibrasi. Nah untuk penjelasan lebih lanjut dari syarat untuk kalibrasi selain standar ISO maupun SNI bisa langsung saja ke syarat kalibrasi.

Manfaat Penerapan Standar Kalibrasi

Adapun manfaat penerapan standar kalibrasi, antara lain:

  • Menyatukan semua sistem manajemen mutu laboratorium: Dengan menerapkan standar kalibrasi, laboratorium bisa menyelaraskan semua proses dan prosedur mereka ke satu sistem manajemen mutu yang sama. Yang artinya bahwa semua alat dan prosedur akan dikalibrasi dan diatur dengan cara yang sama, menghasilkan konsistensi dalam hasil pengukuran dan pengujian.
  • Memberikan dan mempromosikan pengakuan formal sebagai laboratorium penguji yang kompeten: Laboratorium yang telah menerapkan standar kalibrasi akan dikenali secara formal sebagai entitas yang kompeten dalam melakukan pengujian. Pengakuan ini bukan hanya meningkatkan reputasi laboratorium, tetapi juga membangun kepercayaan dengan klien dan pelanggan.
  • Meningkatkan citra dan reputasi laboratorium penguji yang dapat dijadikan rujukan: Sebuah laboratorium dengan standar kalibrasi yang baik akan meningkatkan reputasinya di mata masyarakat. Hal ini membuat laboratorium tersebut menjadi rujukan atau acuan bagi laboratorium lainnya, dan bisa juga menjadi pilihan utama bagi perusahaan atau individu yang membutuhkan layanan pengujian.
  • Meningkatkan kualitas konsistensi data dari hasil pengujian: Standar kalibrasi memastikan bahwa alat dan prosedur pengujian menghasilkan data yang konsisten dan akurat. Ini sangat penting untuk memastikan kepercayaan dan keakuratan data yang dihasilkan.
  • Pengakuan terhadap data hasil pengujian baik dari dalam maupun luar negeri: Data yang dihasilkan dari laboratorium dengan standar kalibrasi yang baik akan diakui dan diterima baik secara domestik maupun internasional. Ini membuka peluang bagi laboratorium untuk berkolaborasi dan berbagi data dengan lembaga dan institusi lain di seluruh dunia.
  • Menghindari penggandaan pengujian sehingga dapat mengurangi limbah laboratorium: Dengan hasil pengujian yang akurat dan konsisten, pengujian tidak perlu diulang-ulang, yang berarti mengurangi waktu, biaya, dan sumber daya. Ini juga berkontribusi pada pengurangan limbah di laboratorium.
  • Memudahkan kerjasama antar laboratorium dan atau antar instansi: Laboratorium yang menerapkan standar kalibrasi yang sama dapat berkolaborasi dan berbagi data dengan lebih mudah. Ini memungkinkan pertukaran pengetahuan dan peningkatan kualitas kerja secara keseluruhan.

Kesimpulan

Memahami dan menerapkan standar kalibrasi adalah suatu keharusan bagi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Hal ini bukan hanya akan membantu meningkatkan akurasi dan konsistensi hasil pengukuran, tetapi juga akan membantu membangun reputasi dan pengakuan laboratorium baik di tingkat nasional maupun internasional. Untuk itu, penting bagi laboratorium untuk selalu memperbarui dan memastikan bahwa mereka selalu menggunakan jenis jenis standar kalibrasi yang berlaku.

News Ralali - MRO Kalibrasi

Anda mungkin juga berminat

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.