Kisah Pengusaha Muda yang Menginspirasi Dalam Dunia Bisnis
Saat usia bukan lagi menjadi ukuran sebuah kesuksesan. Dimana para generasi muda bisa menonjol dengan prestasi salah satunya melalui bisnis yang mereka bangun.
Kemampuan generasi milenial menangkap peluang inilah yang membuat di umur mudanya, mereka sudah bisa meraih kesuksesannya. Hal ini terbukti oleh kisah pengusaha muda di bawah ini yang bisa meraih omzet ratusan juta di umur 20 tahunan.
Putri Tanjung
Lahir sebagai anak pertama dari konglomerat Chairul Tanjung, tidak membuat wanita pemiliki nama lengkap Putri Indahsari Tanjung ini mulus dalam berbisnis. Berbagai kesulitan dan penolakan sudah ia terima sejak awal membuka bisnis event organizernya.
Dibangun bersama dua temannya saat ia berumur 15 tahun, & diawali dari EO kecil-kecilan seperti birthday party, hingga kini berkembang menjadi event organizer & agensi bernama Creativepreneur Event Creator. Untuk membiayai usahanya ini, ia mencari sponsor dari berbagai perusahaan, tanpa dibantu orang tuanya sedikitpun.
Berbagai batu besar harus dilewati, untuk membesarkan usahanya ini. Kini ia bisa membuktikan kalau dirinya bisa sukses tanpa memanfaatkan nama besar sang ayah.
Pandai Melihat Peluang
Untuk meraih mimpinya ia juga tak ragu untuk belajar dari orang-orang hebat diluar sana, seperti seminar-seminar kewirausahaan. Namun ibarat buah tak jatuh jauh dari pohonnya, Putri justru bisa melihat peluang baru dari seminar yang sering ia datangi.
Dia pun mulai berpikir bagaimana kalau menciptakan sesuatu yang lebih spesifik dan terarah, misalnya EO tentang kewirausahaan khusus milenial. Awalnya ide ini dianggap aneh oleh beberapa pihak, dan menyebabkan wanita kelahiran 22 September 1996 ini ditolak oleh banyak sponsor.
Ya, memang tidak mudah tapi berkat kegigihan dan kerja kerasnya, kini usaha Putri Tanjung sudah memiliki hasil, di mana ia telah memiliki banyak pelanggan dan beromzet ratusan juta rupiah.
Atina Maulina
Kegagalan terkadang bisa menjatuhkan atau kadang menjadi pintu untuk membuka kesempatan lain. Banyak pengusaha yang berhasil di dunia bisnis, di awali dari ketidaksengajaan dan keadaan yang memaksa seseorang untuk bertahan hidup.
Cerita ini serupa dengan Atina Maulina, founder dari Vanilla Hijab yang harus melupakan cita-citanya menjadi seorang insinyur perminyakan akibat penyakit radang sendi yang di deritanya. Tak hanya harus mengubur impiannya dalam-dalam, wanita muda ini juga harus duduk di kursi roda karena penyakitnya saat itu.
Perjuangan pun tidak berhenti disitu. Setelah berhasil melawan penyakit radang sendi, dan menjalani pengobatan selama setahun penuh. Dia mulai kembali melanjutkan kuliah di Jakarta dengan jurusan manajemen keuangan.
Namun ada kerisauan yang datang seiring berjalannya waktu. Dimana dia mulai berpikir bagaimana agar tidak menghabiskan uang orang tuanya. Disinilah ia mulai unutk berjualan hijab dari Instagram, dengan sistem PO. Hal itu terus dia lakukan selama dua bulan.
“Count your blessings, not your problem“
Saat memulai bisnisnya pada tahun 2013, Atina belum banyak mengerti tentang dunia hijab. Ya, hanya bermodalkan kegigihan ia memulai bisnis ini. Mencari tahu semuanya dari nol, termasuk modal juga nol.
Setelah dua bulan usahanya mulai berkembang, ia tidak puas sampai disitu. Dia mulai belajar lagi mengenal bahan-bahan untuk membuat hijab sampai berkeliling mencari penjahit. Hingga pada akhirnya usahanya berbuah manis dan sudah merambah hingga ke luar negeri
Belakangan, pemasaran mereka mulai merambah facebook. Konsumen mereka juga sampai luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan Hong Kong. Hal ini bisa terjadi karena mereka menggunakan buzzer yang followers-nya tidak hanya orang-orang di dalam negeri tapi sampai luar negeri.
Namun dalam perjalananya bisnis yang dijalankan kakak beradik ini tidak selalu berjalan sesuai rencana. Ada kalanya mereka terpuruk. Namun hebatnya problematik itu tidak menjadi masalah, tapi menjadi pacuan untuk lebih bersyukur.
Nicholas Kurniawan
Kisah pengusaha muda lainnya datang dari Nicholas Kurniawan, baginya masa sekolah adalah titik balik dalam hidupnya. Dimana saat ia mengetahui kalau dimana orang tuanya mengalami keterbatasan finansial.
Dari keadaan inilah yang memaksa pemuda kelahiran 29 Januari 1993 ini harus mandiri lebih awal, dan bertekad untuk menjadi orang sukses yang bisa membanggakan kedua orang tuanya.
Memiliki mimpi yang besar dan disertai kerja keras itulah yang menjadi key point Nicholas yang akrab dipanggil Nicho ini. Sejak duduk di bangku sd, ia sudah memulai bisnis kecil – kecilan dengan berjualan makanan dan minuman. Namun sayangnya itu tidak berlangsung lama.
Tidak patah arang pemuda yang sempat berkuliah di STIE Prasetya Mulya ini, kembali menjajal berbisnis dengan menjual pakaian. Tapi lagi – lagi ia harus mendapati kekecewaan karena bisnis ini kembali gagal.
Meskipun telah mengalami dua kali kegagalan, Nicho tidak mau disebut gagal. Ia lebih suka menganggapnya sebagai kalau ia belum menemukan cara yang tepat untuk mencapai kesuksesan.
Turning Point Kehidupan
Setelah berbagai bidang usaha telah ia jalani mulai dari makanan, minuman, MLM, hingga asuransi, baru pada usia 17 tahun ia menemukan celah keberhasilan. Nicho yang saat itu duduk di bangku kelas dua di SMA Kolese Kanisius, dihadiahi oleh seorang temannya sepaket ikan Garra Rufa yang biasanya digunakan untuk terapi.
Karena merasa tidak terlalu bermanfaat baginya, iseng-iseng Nicholas pun menjualnya di sebuah forum jual-beli. Mengejutkan ternyata hanya dalam hitungan jam, ikan Garra Rufa yang ia jual mendapatkan animo yang besar.
Melihat dari respon luar biasa dari pembeli, ia kemudian mempelajari lebih dalam tentang ikan ini, bahkan tak lupa menanyakan dari mana ia mendapatkan ikan tersebut. Dari situ itulah ia mendapatkan supplier ikan untuk dijual kembali secara online.
Bisnis yang Berkembang Menjadi Brand Venus Aquatics
Siapa sangka dari hasil mengelola jual ikan Garra Rufa, Nicho mampu menghasilkan 2-3 juta rupiah perbulannya dan yang akhirnya merambah pada jenis ikan lainnya.
Tak ingin berhenti disitu, ia kemudian mengembangkan bisnisnya dan membangun sebuah brand dengan nama Venus Aquatics. Dari brand yang ia bangun ini, ia bisa memperoleh pemasukan ratusan juta rupiah tiap bulannya. Bahkan mampu menjual ikan hiasnya ke berbagai daerah Indonesia hingga ke luar negeri.
Itu dia kisah pengusaha muda di Indonesia yang bisa menjadi inspirasi dan semangat buat kamu saat akan berbisnis. Jangan menyerah dan berhenti saat menghadapi tantangan karena kamu tidak tahu seberapa dekat kamu menuju kesuksesan.
Ralali Food Program
Bergabunglah dengan Ralali Food Program untuk mengembangkan bisnis horeca dan fnb Anda.