Inilah Cara Menggunakan pH Meter dan Kalibrasinya yang Anda Harus Tau!
Seperti ini Cara Menggunakan PH Meter yang Benar – pH meter merupakan alat yang dipakai, juga difungsikan untuk mengukur tingkat dari kebasaan dan keasaman suatu larutan atau cairan. Alat ini dapat mengukur, apakah larutan tergolong asam, basa, ataupun netral. Oleh karenanya, baik benda padat atau cair, harus dipahami dengan cara menggunakan pH meter sebagai indikator keasaman dan kebasaannya.
Secara singkat, inti dari cara kerja pH meter terletak pada sebuah sensor yang disebut elektroda kaca. Cara ini mirip dengan kita mengukur jumlah ion H3O+ dalam larutan. pH meter akan bekerja dengan melakukan pengukuran tegangan di antara dua elektrode, dan kemudian mengubah hasilnya menjadi nilai pH.
Pada dasarnya, ini melibatkan elektrode kaca dengan sensor probe di dalamnya. Prosesnya mirip seperti kita menggunakan alat elektronik untuk mengukur dan menampilkan nilai pH. Lewat itu, pada ujung elektrode kaca ini sebetulnya punya lapisan kaca setebal 0,1 mm yang berbentuk bulat seperti bola.
Secara konteks jauh ke belakang, pH meter pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan pada tahun 1906. Penemuan tersebut dimulai dari percobaan yang ternyata membuahkan hasil, seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan serta teknologi, pH meter berkembang menjadi alat yang lebih praktis serta mudah dipakai.
Saat ini banyak pH meter yang dijual dengan harga mulai dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Selain itu, bagian-bagian dari pH meter ini juga mendukung kegunaan alat ini. Yukk kita lihat bagian-bagian pH meter, sebelum tahu mengenai cara kerjanya.
Beberapa Bagian dari pH Meter
-
Elektrode Referensi
Elektrode referensi merupakan kebalikan dari elektrode kaca. Ketika Anda merendam elektrode ini ke dalam jenis larutan tertentu, itu menciptakan suatu aliran listrik yang memberikan informasi tentang tingkat keasaman (pH) larutan tersebut. Yang menarik adalah elektrode referensi memiliki nilai potensial tetap yang tidak berubah tergantung pada kondisi larutan apa pun.
Pada intinya, aliran listrik yang muncul dan nilai yang diukur oleh elektrode referensi ini hanyalah cara kita mengukur seberapa besar reaksi potensial yang terjadi di elektrode kaca ketika kita membandingkannya dengan elektrode referensi ini.
-
Elektrode Kaca
Elektrode kaca merupakan kebalikan dari elektrode referensi. Elektrode kaca memiliki peran penting sebagai kutub dalam sistemnya. Komponen ini terdiri dari bagian ujung yang berbentuk seperti bola atau lapisan bulat. Fungsinya adalah sebagai tempat terjadinya pertukaran ion positif dalam larutan.
Elektrode kaca menjadi komponen inti dalam instrumen pH meter. Saat ada reaksi di dalamnya, hal ini akan menghasilkan pembacaan potensiometer yang menggambarkan tingkat keasaman atau basa dalam larutan tersebut. Hasil pengukuran ini bisa berupa nilai negatif, yang menunjukkan sifat asam, nilai positif, yang mengindikasikan sifat basa, atau bisa juga tidak menunjukkan nilai apa pun, yang mengartikan bahwa larutan tersebut bersifat netral.
-
Amplifier
Amplifier, dalam konteks ini, merupakan bagian yang sangat vital dalam proses penentuan nilai pH. Kita bisa menganggapnya seperti termometer yang meningkatkan akurasi pengukuran dengan memperhitungkan suhu. Sama halnya, amplifier juga memiliki peran penting dalam memastikan hasil pembacaan pH menjadi lebih akurat.
Fungsi utama dari komponen ini adalah memastikan bahwa tegangan atau voltase yang dihasilkan oleh sensor pH berada dalam rentang 0-14, yang sesuai dengan rentang pH. Ini adalah langkah krusial dalam memastikan bahwa kita dapat menghitung dengan tepat sejauh mana tingkat keasaman, kebasaan, atau netralitas suatu larutan. Jadi, amplifier adalah sekumpulan perangkat yang membantu kita mendapatkan hasil pH yang lebih akurat.
-
Termometer
Termometer merupakan alat yang memainkan peran penting dalam mengukur tingkat keasaman, dan pengukuran ini bisa dipengaruhi oleh temperatur larutan yang sedang diuji. Saat kita berbicara tentang larutan yang memiliki pH netral, yang berarti memiliki nilai pH sekitar 7, fluktuasi temperatur umumnya diabaikan dalam pengukuran ini.
Namun, hal berbeda terjadi saat kita berurusan dengan larutan yang bersifat asam, yang memiliki pH kurang dari 7, atau larutan yang bersifat basa dengan pH lebih dari 7. Ketika larutan ini memiliki perubahan temperatur, termometer menjadi sangat relevan dalam menentukan sejauh mana tingkat akurasi pengukuran nilai pH larutan tersebut. Jadi, temperatur dapat berdampak pada hasil pengukuran pH terutama pada larutan bersifat asam atau basa.
-
Mikroprosesor
Dalam penggunaan dari pH meter, mikroprosesor memiliki peran yang sangat vital. Mikroprosesor bertugas untuk menerjemahkan data voltase yang diterima dari amplifier, menghitung nilai suhu, dan membaca nilai pH dari larutan yang diuji. Dengan kata lain, komponen ini bertindak sebagai otak sistem, untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil oleh komponen lainnya berjalan dengan lancar, dan akhirnya menampilkan nilai pH larutan dengan jelas pada layar LCD yang terdapat di dalam unit pH meter ini. Jadi, mikroprosesor adalah bagian yang paling vital dalam mengkoordinasikan seluruh proses ini untuk memberikan hasil pH yang akurat dan mudah dibaca.
Lalu, mengapa harus menggunakan pH meter? Sebetulnya punya jawaban sederhana, hal itu karena pH meter punya peran dan berfungsi untuk banyak objek, seperti air bersih, air sungai, air dari limbah, hidroponik dan sebagainya. Selain objek tersebut, pH meter juga mampu berfungsi dalam pengukuran pH air, pH batu, dan menentukan tingkat kesuburan tanah.
pH Meter Air dan pH Meter Tanah
1. pH Meter Air
pH meter air berfungsi dalam pengukuran tingkat keasaman atau basa dalam air. Biasanya, perusahaan air mineral sangat membutuhkan alat ini untuk memastikan kualitas air minum yang mereka produksi. Hal ini menjadi penting karena mereka harus mematuhi standar pH yang telah ditetapkan dari departemen kesehatan.
Ketika pH meter air menunjukkan angka 7, ini menandakan bahwa air tersebut netral. Jika angkanya kurang dari 7, maka air tersebut bersifat asam, sedangkan jika angkanya lebih dari 7, maka air tersebut bersifat basa.
2. pH Meter Tanah
Penggunaan pH meter dalam konteks tanah bertujuan untuk menilai tingkat kesuburan tanah. Fungsi utama dari pH meter ini adalah untuk mengukur tingkat keasaman tanah. Hal ini penting karena nilai pH di tanah memiliki peran dalam mengindikasikan ketersediaan dan potensi toksisitas unsur-unsur seperti Alumunium (Al), Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Cu), dan Boron (B). pH meter ini umumnya sangat berguna dalam industri pertanian. Dalam konteks ini, pH meter digunakan untuk mengukur pH tanah dan mengatur nilainya.
Selain itu pula, menggunakan pH meter akan memberikan informasi lebih akurat mengenai larutan yang sudah diukur, dibanding pengukuran lewat kertas pH. Karenanya, tak heran alat ini merupakan alat khusus yang umumnya digunakan untuk sebuah penelitian di laboratorium.
Baca: Apa Fungsi PH Meter Air dan PH Meter Tanah ?
Untuk mengetahui keasaman maupun basa, ditunjukkan dengan nilai kadar yang ada pada layar, apabila nilai yang ditunjukkan di bawah tujuh, maka sifat cairan tersebut asam. Apabila nilai yang ditunjukkan di atas tujuh, maka cairan bersifat basa. Sebelum memakai alat pH meter, terlebih dahulu mesti melakukan kalibrasi.
Apa itu Kalibrasi?
Kalibrasi merupakan cara untuk menentukan kebenaran dari alat ukur dengan bahan yang hendak diukur dengan cara membandingkan standar ukuran nasional dengan ukuran internasional. Cara ini bertujuan untuk memperoleh hasil ukur yang tepat serta sesuai dengan standar nasional maupun standar internasional.
Penting pula untuk selalu melakukan kalibrasi pH meter secara berkala. Salah satu alasan pentingnya adalah sebagai alat kontrol untuk bahan baku dan bahan antara yang digunakan. Kalau pH meter yang anda pakai tidak bisa memberikan nilai yang tepat, bisa-bisa karakteristik bahan berubah. Supaya hasil kalibrasi lebih akurat, sebaiknya anda minta bantuan dari orang yang memang berpengalaman dalam hal ini. Sebagai info spesifik pula, anda dapat melakukan kalibrasi pH meter lewat metode buffer.
Metode ini sebetulnya menggunakan larutan standar buffer sebagai instrumen utamanya. Dari sana, larutan buffer dimanfaatkan pada yang memberikan nilai sampel pengukuran. Tidak cuma larutan buffer, tetapi perlu juga menyiapkan air suling atau air aki. Fungsinya adalah menjadi bagian dari campuran buffer tersebut. Kemudian, air suling pun memiliki peran penting dalam menjalankan pembilasan pada elektroda pH meter setelah elektroda tersebut direndam dalam larutan buffer tadi.
Nahh, itulah cara mengkalibrasi alat pH meter. Pasca kalibrasi dilakukan, kita masuk ke penggunaan pH meter tersebut. Biasanya, saat kita bertemu ke penjual alat pH meter, kita akan diberitahu mengenai cara penggunaannya.
Langkah dan Cara Menggunakan pH Meter
1. Cek Dahulu Kadar Suhu Larutan
Sebelum dilakukannya pengukuran, siapkan larutan yang keasamannya akan diukur secukupnya, juga penting untuk diperhatikan terlebih dahulu kadar suhu larutan yang hendak diukur dengan suhu yang telah dikalibrasi sebelumnya. Yakinkan keduanya harus sama, contohnya apabila suhu larutan yang telah dikalibrasi sebesar 20 derajat celcius, maka suhu cairan yang hendak diukur pun mesti sama.
2. Pastikan Alat Sudah Dibersihkan
Selanjutnya buka penutup elektrode alat pH meter dan cuci menggunakan air khusus, selanjutnya bersihkanlah sampai kering menggunakan tisu. Dalam penggunaannya, alat harus dibersihkan baik sebelum dan setelah selesai menggunakan.
3. Nyalakan pH meter
Setelah itu, nyalakan pH meter lewat tombol “on”, dan kemudian celupkan elektroda ke dalam cairan yang hendak diukur nilai pH-nya, selanjutnya putar elektrode larut menjadi homogen. Setelah itu tekan tombol bertuliskan MEAS dan akan muncul kata HOLD di layar. Kemudian tunggu beberapa saat sampai muncul angka pH yang menunjukkan kadar pH dari cairan tersebut.
Demikianlah cara menggunakan pH meter dan kalibrasi dari alat tersebut. Oleh karena itu, pH meter secara keseluruhan mempunyai banyak manfaat. Terlebih pula, saat ini sudah ada pH meter digital yang akan lebih membantu anda.
Ralali Food Program
Bergabunglah dengan Ralali Food Program untuk mengembangkan bisnis horeca dan fnb Anda.