Bahan B3 Farmasi : Contoh, Cara Penyimpanan, dan Penanganan Tumpahan

0

Bahan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) sangat umum digunakan di industri farmasi. Bahan-bahan ini memiliki sifat-sifat tertentu yang perlu dipahami dan dikelola dengan hati-hati untuk menjaga keamanan dan keselamatan di tempat kerja. Artikel ini akan membahas contoh bahan B3 farmasi berdasarkan sifatnya, cara penyimpanannya, serta penanganan tumpahan yang benar.

Daftar Contoh Bahan B3 Farmasi Berdasarkan Sifatnya

Bahan B3 Farmasi, yang merupakan bahan berbahaya dan beracun, digunakan dalam berbagai kegiatan di industri ini. Berikut adalah beberapa contoh bahan berbahaya dan beracun farmasi berdasarkan sifatnya:

Beracun 

Beberapa contoh bahan berbahaya dan beracun dalam industri farmasi yang beracun antara lain adalah pestisida, obat-obatan tertentu, bahan kimia seperti merkuri, timbal, dan arsenik. Bahan-bahan ini memiliki potensi berbahaya bagi manusia dan lingkungan jika tidak ditangani dengan benar.

Mudah Menyala

Bahan B3 farmasi yang mudah menyala umumnya termasuk bahan kimia organik seperti etanol, aseton, dan metanol. Sifat mudah terbakar ini memerlukan penanganan khusus untuk mencegah terjadinya kebakaran atau ledakan di area kerja.

Reaktif

Contoh bahan B3 farmasi yang reaktif meliputi bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi kimia yang tidak diinginkan, seperti hidrogen peroksida, asam sulfat, atau amonia. Penyimpanan dan penanganan yang benar diperlukan untuk menghindari terjadinya reaksi berbahaya atau pelepasan gas beracun.

Korosif 

Bahan B3 farmasi yang bersifat korosif biasanya berupa asam kuat atau basa kuat, seperti asam sulfat dan natrium hidroksida. Sifat korosif ini dapat merusak jaringan tubuh dan peralatan, sehingga perlu penanganan yang tepat untuk mencegah terjadinya cedera atau kerusakan.

Cara Penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun pada Farmasi

Untuk menjaga keamanan dan kualitas bahan B3 farmasi, penyimpanan yang benar sangat penting. Idealnya, bahan berbahaya dan beracun dalam farmasi harus disimpan dalam lemari penyimpanan khusus yang terbuat dari bahan yang tahan terhadap bahan kimia tersebut. Lemari penyimpanan bahan berbahaya dan beracun harus memiliki ventilasi yang baik, dilengkapi dengan pengunci yang aman, serta ditempatkan di area yang terpisah dari bahan-bahan lain yang tidak kompatibel.

Penanganan Tumpahan B3 Farmasi

Penanganan tumpahan bahan B3 Farmasi sangat penting untuk menghindari bahaya bagi kesehatan manusia dan kerusakan lingkungan. Berikut adalah 2 hal yang perlu diikuti dalam penanganan tumpahan B3 Farmasi:

  • Penanganan tumpahan bahan berbahaya dan beracun dalam farmasi harus dilakukan dengan cepat dan tepat untuk menghindari bahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Beberapa tujuan penanganan tumpahan bahan berbahaya dan beracun antara lain adalah mencegah penyebaran yang lebih luas, mengurangi risiko terhadap manusia dan lingkungan, serta membersihkan dan memulihkan area yang terkena tumpahan.
  • Penting untuk memiliki SOP (Standard Operating Procedure) ABSB (Alat Bantu Sistem Pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun) yang mengatur penanganan tumpahan bahan B3 farmasi. SOP ini harus mencakup langkah-langkah penanganan darurat, penggunaan peralatan pelindung diri (PPE), serta prosedur penghapusan tumpahan dan limbah secara aman.

Kesimpulan

Bahan B3 farmasi memiliki sifat-sifat yang perlu diperhatikan dengan cermat dalam pengelolaannya. Contoh bahan berbahaya dan beracun berdasarkan sifatnya meliputi bahan beracun, mudah menyala, reaktif, dan korosif. Penyimpanan yang benar dalam lemari khusus bahan berbahaya dan beracun serta penanganan tumpahan yang sesuai dengan SOP ABSB sangat penting untuk menjaga keamanan, kesehatan, dan lingkungan di industri farmasi. Dengan pemahaman yang baik tentang sifat-sifat bahan B3 farmasi dan penerapan langkah-langkah yang tepat, risiko kecelakaan dan dampak negatif dapat diminimalisir.

Ralali Business Solution

Anda mungkin juga berminat

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.