B3 Mudah Terbakar : Pedoman Pengelolaan dan Prinsip Dasar Penyimpanan

0

Merujuk dari PP No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, disingkat limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.

Beberapa sifat dari bahan berbahaya dan beracun salah satunya ada di yang mudah terbakar. Sifat dari bahan mudah terbakar ini sangat berbahaya, karena jika objek bisa terbakar jika sudah mencapai suhu yang tinggi, bahan mudah terbakar ini bahkan bisa terbakar di suhu yang normal sekalipun.

Maka dari itu, B3 mudah terbakar harus ada pedoman pengelolaan dan prinsip dasar penyimpanannya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. 

Apa saja yang menjadi pedoman tersebut? Mari kita bahas secara menyeluruh di sini terkait dengan penyimpanan B3 mudah terbakar.

Darimana Sumber B3 Mudah Terbakar Berasal?

Salah satu yang menjadi sumber B3 yang mudah terbakar adalah cairan yang mengandung alkohol. Cairan dengan kandungan alkohol di bawah 24% volume memiliki titik nyala tidak melebihi 60 derajat Celcius, yang akan terbakar jika terkena api, percikan api, atau sumber nyala lainnya pada tekanan udara sebesar 760 mmHg.

Hal ini tentu saja sangat berbahaya jika Anda tidak memahami pedoman bagaimana cara menyimpannya. Pasalnya, penyimpanan yang salah bisa berakibat fatal yaitu bisa terbakar dengan mudah hanya dengan suhu yang standar saja.

Pedoman dan Prosedur Operasional Pengelolaan B3 Mudah Terbakar

Maka dari itu, perlu adanya pembuatan pedoman dan juga prosedur operasional pengelolaan B3 yang mudah terbakar. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam membuat pedomannya, yaitu:

  1. Menginisiasi dan menerapkan langkah-langkah unik untuk memastikan keamanan petugas dalam penanganan, penyimpanan, dan penggunaan bahan-bahan serta limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
  2. Mengembangkan dan mengimplementasikan metode yang kreatif dalam penggunaan alat pelindung diri yang sesuai, serta mengikuti prosedur yang ditentukan saat digunakan.
  3. Mengadopsi pendekatan yang inovatif dalam pelabelan bahan-bahan dan limbah berbahaya untuk memastikan kesesuaian dengan standar yang berlaku.
  4. Membangun dan melaksanakan persyaratan dokumentasi yang unik, termasuk surat izin, lisensi, atau dokumen lain yang diperlukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  5. Merumuskan mekanisme yang tidak konvensional untuk pelaporan dan penyelidikan terkait tumpahan dan paparan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), memastikan respons cepat dan investigasi yang efektif.
  6. Mengembangkan prosedur yang inovatif dalam mengelola tumpahan dan paparan, dengan tujuan meminimalkan dampak negatif dan memastikan penanganan yang tepat waktu.

Prinsip Dasar Dalam Penyimpanan B3 Mudah Terbakar

Menyimpan B3 mudah terbakar juga tidak bisa sembarangan. Bukan hanya bagaimana untuk meletakkannya saja, tapi ada beberapa hal yang berkaitan dengan pemantauan juga. Setidaknya, perlu ada 7 aspek yang diperhatikan, yaitu:

Pelabelan Pada B3 Mudah Terbakar

Pelabelan (labeling) merupakan aspek yang sangat krusial. Dengan adanya pelabelan yang jelas, B3 yang mudah terbakar ini dapat disimpan dan juga diidentifikasi dengan mudah.

Memperhatikan Kompatibilitas

Kompatibilitas (compatibility) harus menjadi perhatian utama. Penyimpanan B3 yang mudah terbakar harus dilakukan di tempat yang khusus agar tidak memicu risiko terbakar. Ingat, B3 mudah terbakar ini sangat susah untuk dipadamkan.

Menetapkan Pengadaan Kuantitas Bahan Kimia

Minimalisasi kuantitas (minimize quantities) adalah dengan mengatur pengadaan bahan kimia yang mudah terbakar dengan bijak. Penetapan jumlah stok bahan kimia yang mudah terbakar harus dilakukan dengan hati-hati, karena stok yang berlebihan dapat menimbulkan bahaya yang besar.

Perawatan dan Kebersihan Terhadap Bahan

Pemeliharaan dan kebersihan (maintenance of cleaning) sangat penting. Kebersihan dan perawatan ruang penyimpanan B3 mudah terbakar harus dijaga dengan baik agar mudah untuk diperhatikan.

Pengendalian Terhadap Pengendalian Stok Bahan Kimia

Pengendalian stok yang baik (maintain good stock control) termasuk memperhatikan tanggal kedaluwarsa. Pengendalian stok bahan kimia yang mudah terbakar harus dilakukan secara teratur.

Peletakan Bahan Kimia

Jangan meletakkan bahan mudah terbakar di ruangan yang panas. Hal ini sudah menjadi aspek yang umum dipahami. Penyimpanan yang benar, seperti dalam kotak yang sesuai dan juga di rak, dapat mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat menyebabkan kebakaran.

Wadah Bahan dan Ketinggian Rak Penyimpanan

Dan aspek terakhir adalah dengan memperhatikan ketinggian rak penyimpanan bahan kimia agar memenuhi standar yang jelas. Tinggi rak juga harus tidak terlalu tinggi untuk memungkinkan pengamatan dengan mudah.

Simbol yang Dipakai untuk B3 Mudah Terbakar

Di atas adalah bentuk dari simbol yang dipakai untuk mengidentifikasi B3 mudah terbakar. 

Simbol ini memiliki dasar warna putih dengan garis tepi tebal yang berwarna merah. Di dalamnya terdapat gambar simbol nyala api yang ditampilkan dalam warna putih dan hitam.

Labeling B3 mudah terbakar harus menggunakan simbol ini untuk memberi peringatan jika bahan ini bersifat mudah terbakar.

Kesimpulan

Penanganan yang benar untuk B3 mudah terbakar akan menghindari dari berbagai resiko yang sangat berbahaya. Perlu Anda ingat, penyimpanan dari bahan mudah terbakar pun tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

Ralali Business Solution

Anda mungkin juga berminat

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.