Penjelasan B3 Iritasi dan Pedoman Pengelolaan serta Prinsip Dasar Penyimpanan

0

Zat kimia B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah bahan yang menyebabkan peradangan atau iritasi yang dapat pulih kembali pada permukaan tubuh, termasuk mata, saluran pernapasan, kulit atau selaput lendir, saat bersentuhan. Banyak iritasi kimia juga menyebabkan sifat berbahaya lainnya.

Iritasi primer tidak menimbulkan efek toksik sistemik. Tingkat iritasi tergantung pada konsentrasi bahan kimia, lama kontak, dan faktor pribadi (status kesehatan, sensitisasi). 

Sebenarnya penggunaan dari B3 ini sangat penting di berbagai sektor, akan tetapi perhatian yang lebih tentang bagaimana pengelolaannya dan juga bagaimana cara penyimpanannya memang harus diperhatikan lagi lebih jelas.

Maka dari itu, mari kita memperjelas mengenai B3 iritasi dan juga pedoman pengelolaan serta prinsip dasar penyimpanannya di sini!

Darimana Sumber B3 Iritasi Berasal?

Mungkin yang pertama akan kita bahas adalah tentang di mana sebenarnya sumber bahan berbahaya yang menyebabkan iritasi ini berasal. Bahan berbahaya yang menyebabkan iritasi sebenarnya sangat banyak digunakan di produk seperti contoh yang paling simpel adalah di dalam pembersih lantai dan juga deterjen pencuci pakaian.

Di dalam kandungannya biasanya ada salah satu bahan di bawah ini:

  • Kalsium Klorida
  • Natrium Hidroksida
  • Toluena
  • Isobutanol
  • Isopropilamina

Sumber B3 iritasi ini memang berbahaya jika terkena kulit, bisa sampai menimbulkan sensasi terbakar sampai gatal-gatal. Maka dari itu, perlu adanya pedoman dan prosedur operasional dalam pengelolaannya.

Pedoman dan Prosedur Operasional Pengelolaan B3 Iritasi

Asalkan Anda bisa memperhatikan beberapa pedoman dan prosedur operasional dalam pengelolaannya, B3 iritasi bisa dikurangi dengan pasti efek yang ada. Bahan ini memungkinkan untuk digunakan di berbagai sektor.

Berikut ini adalah beberapa pedoman dan juga prosedur dari operasional pengelolaan iritasi yang perlu untuk Anda ketahui:

  • Semua B3 iritasi harus jelas diidentifikasi dan diberi label yang tepat, termasuk informasi tentang jenisnya, simbol yang sesuai, serta peringatan dan tanda bahaya yang relevan.
  • Bahan dengan sifat iritasi ini harus disimpan dengan aman dalam wadah yang cocok, yang tahan terhadap sifat iritasinya. Tempat penyimpanan harus memiliki ventilasi yang baik dan terhindar dari kontak dengan bahan-bahan yang dapat menyebabkan reaksi berbahaya.
  • Saat berurusan dengan bahan berbahaya dengan zat yang menyebabkan iritasi, petugas harus menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, seperti sarung tangan, kacamata pelindung, dan pakaian pelindung, untuk mencegah kontak langsung dengan zat iritasi dan melindungi diri dari bahaya yang mungkin terjadi.
  • Ikuti prosedur penanganan yang tepat saat bekerja dengan bahan yang menyebabkan iritasi, termasuk teknik penggunaan, transfer, dan pembuangan yang aman, untuk mengurangi risiko kontaminasi dan cedera.
  • Laporkan dan selidiki segera setiap kejadian atau insiden yang melibatkan bahan yang menyebabkan iritasi.
  • Sediakan pelatihan reguler kepada semua petugas yang terlibat dalam pengelolaan B3 iritasi. Kesadaran tentang sifat dan risiko B3 iritasi serta pengetahuan tentang langkah-langkah keselamatan dan pengendalian yang diperlukan sangat penting.

Prinsip Dasar Dalam Penyimpanan B3 Iritasi

Setelah memahami bagaimana pengelolaan yang benar dari B3 iritasi, perlu adanya pemahaman tentang penyimpananya. Bahan berbahaya dengan sifat iritasi memungkinkan Anda untuk bisa mengelolanya agar tidak membahayakan bagi Anda dan juga lingkungan.

B3 iritasi memiliki prinsip dasar dalam penyimpanan jika dilihat dari beberapa aspek. Apa saja aspek dari penyimpanan bahan ini? 

Pelabelan Pada B3 Iritasi

Memulai dengan melabeli bahan dengan sifat iritasi saat tiba di ruang penyimpanan, dengan informasi unik seperti tanggal, simbol B3 iritasi, dan data lain yang relevan.

Memperhatikan Kompatibilitas

Mengutamakan kompatibilitas dengan mengelompokkan jenis B3 iritasi dan memisahkannya dari jenis B3 lainnya, untuk memastikan penyimpanan yang sesuai.

Menetapkan Pengadaan Kuantitas Bahan Kimia

Menentukan kuantitas pengadaan dari B3 iritasi dengan bijak, menjaga proporsi yang tepat agar operasional efisien dan menghindari penumpukan berlebihan di ruang penyimpanan.

Perawatan dan Kebersihan Terhadap Bahan

Aspek selanjutnya adalah tentang perawatan dan juga kebersihan. Perawatan dan menjaga kebersihan setiap B3 iritasi, untuk mencegah pencampuran dengan zat lain yang dapat berdampak negatif.

Pengendalian Terhadap Pengendalian Stok Bahan Kimia

Melakukan pengendalian stok B3 iritasi dengan pemeriksaan rutin terhadap tanggal kedaluwarsa dan pelabelan yang teratur, untuk menjaga kualitas stok dan mencegah penggunaan zat yang sudah kadaluarsa.

Peletakan Bahan Kimia

Memperhatikan peletakan B3 iritasi secara seksama, dengan menggunakan rak khusus yang tahan akan karat misalnya agar karat tidak mencampuri bahan ini yang dapat memicu reaksi kimia yang tidak diinginkan.

Wadah Bahan dan Ketinggian Rak Penyimpanan

Dan terakhir adalah dengan memilih wadah yang bagus dan berkualitas untuk B3 iritasi dan menjaga ketinggian rak penyimpanannya agar mudah dijangkau dan dipantau secara praktis.

Simbol yang Pakai Untuk B3 Iritasi

Saat mendapati label dengan simbol “!” maka bisa dipastikan jika wadah tersebut mengandung bahan yang menyebabkan iritasi.

Lambang “!” menandakan bahwa bahan atau senyawa kimia tersebut dapat menyebabkan inflamasi ketika terjadi kontak langsung dengan selaput lendir atau kulit. Meskipun memiliki kemampuan menyebabkan inflamasi, bahan kimia ini tidak bersifat korosif. Efek yang dapat muncul meliputi rasa gatal hingga luka bakar kecil pada kulit.

Kesimpulan

Bagaimana? Sudah paham bagaimana Anda bisa menangani dan juga menyimpan bahan kimia dengan sifat iritasi? Harapan dari Anda memahami tentang B3 iritasi adalah untuk keselamatan Anda sendiri jika bekerja yang melibatkan B3 iritasi.

Ralali Business Solution

Anda mungkin juga berminat

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.