Bahan B3 Konstruksi : Contoh, Cara Penyimpanan, dan Penanganan Tumpahan

0

Bahan berbahaya dan beracun atau B3 adalah suatu zat, energi atau komponen lain yang karena sifatnya, konsentrasi, atau jumlahnya ini dapat mencemari secara langsung atau tidak lingkungan hidup, hingga membahayakan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain disekitarnya. B3 ini terdapat juga di bidang konstruksi yang mana peran B3 dalam kegiatan konstruksi cukup penting dan beragam, yang mana termasuk dalam mencakup konstruksi itu sendiri hingga pengelolaan kebersihan dan lingkungan konstruksi.

Peran B3 Dalam Kegiatan Konstruksi

B3 di bidang konstruksi sendiri memiliki peran penting. Sebagai contoh, banyak bahan kimia yang digunakan dalam proses konstruksi, seperti pelarut dan cat. Selain itu, bahan kimia juga digunakan untuk menjaga kebersihan dan keselamatan di sekitar lingkungan lokasi konstruksi.

Bahan-bahan yang sering kita temukan di area konstruksi seperti besi, kayu, beton pun sebenarnya bisa dikatakan sebagai B3. Namun besi, kayu, beton sendiri bukan termasuk kategori B3 tanpa adanya bahan tambahan lainnya yang mana akan kita bahas contoh bahan B3 konstruksi dibawah ini.

Contoh Bahan B3 Konstruksi

Berikut ini beberapa contoh Bahan B3 yang sering digunakan dalam kegiatan konstruksi:

  • Cat: Cat berbasis timbal dan lainnya bisa menjadi B3. Selain itu, cat juga sering mengandung pelarut organik berbahaya.
  • Pelarut: Pelarut digunakan dalam berbagai aspek konstruksi, termasuk pembersihan peralatan dan persiapan permukaan.
  • Asbes: Meski penggunaannya sekarang sangat dibatasi, asbes bisa ditemukan dalam bangunan lama dan menjadi B3 ketika dibongkar.
  • Bahan Kimia Pembersih: Bahan-bahan pembersih dapat mengandung berbagai zat berbahaya seperti amonia atau klorin.
  • Besi: Proses penambangan dan pengolahan bijih besi bisa melibatkan berbagai bahan B3 seperti belerang, arsenik, dan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam proses pengolahan. Selain itu, cat dan pelapis yang digunakan untuk melindungi besi dari korosi juga bisa berisi bahan B3.
  • Kayu: Kayu yang digunakan dalam konstruksi seringkali diolah dengan pestisida dan bahan kimia lainnya untuk mencegah serangan hama dan memperpanjang umur pakai. Bahan-bahan ini bisa beracun dan perlu ditangani dengan hati-hati.
  • Beton: Beton sendiri bukanlah B3, namun proses pembuatannya melibatkan penggunaan berbagai bahan B3 seperti silika dan semen. Selain itu, pembuangan beton yang tidak digunakan perlu dikelola dengan hati-hati untuk mencegah pencemaran lingkungan.

Cara Penyimpanan Bahan B3 Konstruksi yang Benar

Menyimpan B3 dengan cara yang benar adalah penting untuk mencegah kecelakaan dan tumpahan. Penyimpanan B3 harus memperhatikan hal-hal berikut:

  • Bahan harus disimpan dalam wadah yang sesuai dan kedap udara.
  • Wadah harus diletakkan di tempat yang aman dari dampak fisik dan sinar matahari langsung.
  • Setiap wadah harus memiliki label yang jelas menunjukkan isinya dan potensi bahayanya.
  • Bahan kimia yang berbeda sebaiknya disimpan secara terpisah untuk mencegah reaksi yang berbahaya.

Tata Cara Penanganan Tumpahan Bahan B3 Konstruksi

Jika terjadi tumpahan B3, langkah-langkah berikut harus diambil:

  • Amankan: Amankan area tumpahan untuk mencegah orang-orang tidak terlibat memasuki area tersebut.
  • Bendung: Cegah penyebaran lebih lanjut dari bahan yang tumpah dengan membuat bendungan atau barikade.
  • Serap: Gunakan bahan penyerap yang sesuai untuk menyerap B3 yang tumpah.
  • Bersihkan: Setelah itu, bersihkan area tersebut dengan hati-hati dan bahan pembersih yang tepat.

Kesimpulan

B3 memainkan peran penting dalam kegiatan konstruksi, tetapi mereka juga membawa potensi risiko. Oleh karena itu, pengetahuan dan penerapan praktik pengelolaan dan penanganan B3 yang baik sangat penting dalam industri konstruksi. Semoga artikel tentang daftar bahan B3 konstruksi ini bisa membantu Anda!

Ralali Business Solution

Anda mungkin juga berminat

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.