Bahan B3 di Puskesmas : Contoh, Cara Penyimpanan, dan Penanganan Tumpahan

0

B3 atau bahan berbahaya dan beracun menurut PP No. 74 Tahun 2001, yang dimaksud adalah bahan yang memiliki sifat atau jumlah, atau konstenstrasinya yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. B3 ini juga digunakan untuk keperluan medis seperti di puskesmas. Maka dari itu, artikel ini kita akan membahas apa saja peran penting B3 di puskesmas, contohnya, cara penyimpanan, dan penanganan tumpahan dibawah ini.

Peran Bahan B3 di Puskesmas

B3 juga memiliki peranan penting untuk prosedur medis di puskesmas. Yang mana tindakan medis sendiri memerlukan berbagai B3 yang bisa berupa bahan kimia dan biologi. Selain itu B3 di puskesmas juga memiliki kepentingan lainnya seperti kebersihan. 

Contoh Bahan B3 Medis di Puskesmas

Berikut ini adalah beberapa contoh bahan B3 medis yang ada di puskesmas seperti:

  • Obat kanker.
  • Reagensia.
  • Disinfektan atau antiseptik.
  • Bahan radioaktif.
  • Insektisida.
  • Pestisida.
  • Pembersih.
  • Detergen.
  • Gas medis dan non medis.
  • Masker medis.
  • Sarung tangan medis.
  • Baju APD.
  • Jarum suntik.
  • Kain kassa.

Cara Penyimpanan Bahan B3 di Puskesmas

Bahan B3 ini memerlukan cara atau penanganan yang khusus dalam hal penyimpanannya. Adapun aturan B3 ini harus disimpan di dalam suatu wadah yang tertutup rapat, jika setelah digunakan wadah yang tidak ditutup rapat kembali bisa menyebabkan B3 di dalamnya rusak atau merusak B3 disekitarnya. 

Adapun cairan penyimpanan B3 yang diusahakan harus selalu dalam kondisi kering. B3 yang mudah rusak jika terkena air juga perlu dipastikan wadahnya tidak disimpan di bawah wastafel atau tempat yang mudah lembab. Maka cara yang paling baik adalah menyimpan B3 medis di dalam wadah tertutup dan diletakkan dalam rak khusus.

Langkah Penanganan Tumpahan Bahan B3 di Puskesmas

Bahan B3 yang berbentuk cairan bisa saja tumpah akibat hal yang tidak disengaja atau insiden kecil. Apapun itu jenisnya, B3 yang tumpah ini harus ditangani dengan prinsip ABSB yakni amankan, bendung, serap, dan bersihkan, berikut penjelasannya:

  • Amankan, tahapan ini meliputi mengamankan lokasi terjadinya tumpahan B3 tersebut dan segera cari tahu tentang sumber B3 yang tumpah tersebut dan apakah zat tersebut mudah terbakar atau tidak maka perlu penanganan lebih lanjut.
  • Bendung, jika tumpahan tersebut mengalir maka Anda perlu dilakukan pembendungan agar dapat menghentikan alirannya. Jika kebocoran berasal dari saluran selang atau pipa maka langsung tutup valvenya terlebih dahulu, lalu lakukan pembendungan yang ada di lantai atau meja tempat tumpahannya agar tidak menyebar lebih jauh.
  • Serap, adapun langkah penyerapan ini melakukan penempatan absorben di bagian tengah genangan dari B3 yang tumpah agar cepat kering.
  • Bersihkan, langkah terakhir adalah membersihkan lokasi dari proses pembersihan lokasi dari sisa kontaminasi B3 yang tumpah tersebut. Lalu buang semua b3 ke tempat pembuangan yang khusus untuk B3.

Kesimpulan

Dari bahasa diatas, kita mengetahui bahwa B3 di puskesmas merupakan hal yang sangat penting, mengingat dampak yang bisa menimbulkan terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja medis, pasien, dan juga lingkungan sekitar. Maka dari itu, perlunya ilmu pengetahuan yang memadai dalam pengelolaan dalam hal cara penyimpanan dan penanggulangan B3 di puskesmas.

Ralali Business Solution

Anda mungkin juga berminat

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.